33 - Dilarang

204K 24.7K 17.1K
                                    

Assalamualaikum semuanya. Alhamdulillah hari ini bisa update Mariposa 2 ^^

Siapa yang nggak sabar hari jumat datang ? 

SIAPA YANG INGIN LIHAT ACHA DAN IQBAL BAIKAN?

Kamu tim yang baca malam hari atau bangun tidur? 

Semoga kalian terus baca Mariposa 2, suka Mariposa 2 dan selalu support Mariposa 2 yaa. Aminnn. 

Selamat membaca Mariposa 2 ^^^

*****

Mobil Iqbal akhirnya sampai di depan rumah Acha. Mereka berdua turun, Acha ingin membantu Iqbal membawa barang-barangnya. Namun, Iqbal lebih cepat membawa semuanya tak memberikan celah bagi Acha.

Acha mendengus pelan, hanya bisa mengikuti Iqbal dari belakang. Mereka masuk ke dalam rumah Acha.

Iqbal meletakkan barang-barang Acha diruang tamu, sedangkan Acha pergi ke dapur untuk mengambilkan Iqbal minum. Acha tak berniat bertanya dulu, Iqbal ingin minum apa. Karena Acha yakin, Iqbal tidak akan menjawabnya.

Iqbal mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan Acha yang tiba-tiba hilang begitu saja. Iqbal pun memilih duduk.

Tak lama kemudian, Acha keluar dengan membawa air putih beserta kue cokelat kesukaan Iqbal. Acha mengambil duduk disamping Iqbal yang tengah fokus dengan ponsel.

Acha jadi heran, ada apa di dalam ponsel Iqbal. Suka sekali cowok ini fokus dengan ponselnya. Acha menghela napas pelan, meredahkan kegugupannya. Acha meyakinkan dirinya bahwa Iqbal sudah tidak marah kepadannya.

"Lagi lihat apa?" tanya Acha mendekatkan tubuhnya, ingin ikut melihat layar ponsel Iqbal.

Iqbal sedikit terkejut, ia menoleh ke Acha sebentar, kemudian mendekatkan ponselnya ke Acha, membiarkan gadisnya ikut melihat.

Acha mendapati Iqbal tengah membaca jurnal berbahasa inggris. Acha berdeham pelan, tak berniat ingin membacanya. Kepalanya mendadak pusing. Acha kembali menjauhkan tubuhnya.

Iqbal tanpa sadar tersenyum kecil, melihat tingkah Acha yang menggemaskan.

Keheningan tercipta kembali diantara keduanya, Acha memainkan jemarinya, sedangkan Iqbal kembali membaca jurnalnya.

Acha mencuri-curi pandang ke Iqbal, namun cowok itu sepertinya tak sadar, membuat Acha mulai bosan. Acha memberanikan diri menoleh ke Iqbal lagi.

"Masih nggak mau ya bicara sama Acha?" tanya Acha pelan.

Iqbal tak merespon bahkan tak menoleh ke Acha, membuat Acha melengos pasrah.

"Yaudah kalau masih belum mau, nanti Acha tanya lagi," lirih Acha cemberut.

Acha mengelus punggung tangan kirinya terdapat bekas tusukan jarum infus yang masih tertutup perban putih kecil berbentuk bulat. Acha masih merasa sedikit nyeri disana. Tadi, waktu jarum infusnya dilepas, Acha teriak kesakitan, menahan tangis. Bukan karena jarumnya, lebih tepatnya karena perekat yang menahan jarum suntiknya, menarik kulitnya cukup perih.

Acha bersumpah ingin sekali meneriaki adegan-adegan di drama ataupun sinetron yang dengan mudahnya melepaskan jarum infus tanpa kesakitan!

Iqbal menoleh ke Acha yang tak bersuara, memperhatikan gadis itu tengah meniupi punggung tangannya.

Iqbal segera berdiri, berjalan ke arah dapur Acha begitu saja. Acha melihat kepergian Iqbal dengan bingung.

MARIPOSA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang