37 - Your wish

197K 22.8K 18.7K
                                    

Assalamualaikum, akhirnya aku bisa update MARIPOSA 2 lagi. 

Maaf ya telat 10 menit updatenya. Soalnya part ini cukup panjang, makanya butuh agak waktu lama revisinya. Maaf juga ya kalau masih banyak typo. Semoga kalian selalu sukaa dan baca Mariposa 2 yaa Aminn ^^ 

Siapa yang sudah nungguin dari kemarin? Tunjukin emoji sapi kamu sebanyak-banyaknya ^^

UDAH SIAP BUAT BACA MARIPOSA PART 37 NYA ? ^^

AMANKAN HATI DAN JANTUNG KALIAN YAA ^^

EH. MINUM DULU MINUM DULU SOALNYA PART INI AKU BUAT LEBIH PANJANG UNTUK KALIAN ^^ 

UDAH SELESAI MINUM? YUK YUK BERSIAP YAA ^^ 

DAN, SELAMAT MEMBACA MARIPOSA 2 ^^

*****

Iqbal mengikat kembali tali sepatunya yang terlepas dan mengenakan Apple Watch di tangannya. Setelah itu, meneguk habis susu putih yang ada di atas meja.

Ify menghentikan langkahnya, melihat adiknya yang sudah rapi sepagi ini. Ify menoleh ke arah jam dinding, memastikan bahwa dia tak salah melihat jam.

"Setengah tujuh pagi?" heran Ify.

Ify menatap adiknya kembali yang tengah memakan roti tawarnya, Iqbal masih belum sadar akan ke datangannya.

"Mau kemana?" tanya Ify.

Iqbal mendongakan kepala, melihat ke arah Ify.

"Keluar," jawab Iqbal seadanya.

"Gue juga tau lo mau keluar, nggak ada yang bilang lo mau ngepet, kan?" gemas Ify.

Iqbal menghela napas pelan, berusaha sabar.

"Jalan sama Acha," jawab Iqbal akhirnya.

Ify mengangguk singkat sembari menahan senyum. Melihat perubahan sikap adiknya yang terlihat manis ke sang pacar, membuat Ify merasa aneh sendiri.

"Se-pagi ini mau jalan kemana sama Acha? Mau nyapu monas bareng?" ledek Ify.

Iqbal tak berniat untuk meladeni kakaknya, energinya lebih baik ia simpan untuk hal yang lebih berguna. Ia segera bangkit sembari memasukan ponselnya ke saku.

"Gue berangkat," pamit Iqbal.

"Udah izin sama Papa, kan?" tanya Ify memastikan.

Iqbal mengangguk singkat. "Semalam."

"Perlu gue kasih uang jajan, nggak?" tanya Ify lagi dengan nada sedikit sombong.

Iqbal menghentikan langkahnya di ambang pintu, menatap sang kakak sebentar.

"Gue nggak nerima uang jajan dari nyolong brankas Papa."

Ify melototkan mata mendengar perkataan sarkas Iqbal barusan, ia bersiap mengambil sandalnya untuk di lemparkan sang adik. Namun, Iqbal lebih cepat menghilang dari pandangan Ify.

"Sialan!" umpat Ify, merutuki nasibnya. Bukannya membuat Iqbal kesal, malah dia yang energinya habis di pagi hari.

*****

Acha memutar-mutar tubuhnya di depan kaca, memeriksa sekali lagi penampilannya. Hari ini sangat spesial bagi Acha, karena dirinya dan Iqbal akan menghabiskan waktu bersama seharian penuh. Acha sangat senang Iqbal menepati janjinya.

MARIPOSA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang