61 - What's Wrong?

115K 18.8K 6.5K
                                    

Assalamualaikum teman-teman semua. Selamat malam? Bagaimana kabar semuanya? Semoga baik-baik aja semua ya. 

KANGEENN BANGEETT SAMA KALIAAN SEMUAAAAAAAA. KALIAN KANGEN JUGA NGGAK SAMA AKU DAN MARIPOSA 2? ^^

SIAPA YANG UDAH NGGAK SABAR BACA MARIPOSA 2 PART 61? TUNJUKAN PASUKAN MARIPOSA KALIAN SEBANYAK-BANYAKNYAAA ^^

Sebelumnya, aku ucapin MAKASIH BANYAK kepada teman-teman semua karena sudah sabar dan setia menunggu Mariposa 2 Update. Makasih banyak teman-teman sudah mau ngertiin kondisi aku sampai akhirnya aku bisa kembali menulis dan update kembali. 

Dan, makasih banyak juga untuk semua ucapan, doa dan dukungannya. SAYANG KALIAN SEMUAAA. MAKASIH BANYAK YAAA ^^ 

DAN, SELAMAT MEMBACA MARIPOSA 2 ^^

*****

Jam dinding di kamar Acha sudah menunjukkan pukul dua dini hari, tapi sang pemilik kamar masih terjaga. Tak bisa tidur. Bahkan, yang dilakukannya sekarang mungkin bisa membuat banyak orang geleng-geleng.

Yah, sudah lebih dari tiga jam Acha berkutat dengan soal-soal kimianya. Dari saat air matanya masih terus mengalir deras hingga kini sudah sangat mengering, Acha terus mengerjakan soal-soal kimia tersebut. Sebagai pelampiasan kemarahannya sendiri.

Sejak kejadian di depan gerbang rumahnya, hati Acha terasa masih sakit. Meskipun Iqbal sudah berusaha meminta maaf dan mengaku salah. Acha masih tidak puas, karena Iqbal masih tak bisa menjawab alasan kenapa cowok itu tidak mau jujur kepadanya.

Setelah Iqbal melepaskan pelukannya saat itu, Acha langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa menjawab apapun pertanyaan Iqbal.

"Lo masih sayang sama gue, sekarang?"

Setiap kali Acha mengingat kalimat itu, rasa sakit di tengah dada Acha kembali mencuat. Bagaimana bisa Iqbal mempertanyakan hal itu kepada dirinya?

Dengan segala yang Acha pertaruhkan dan segala sikap yang di tunjukannya selama ini, apakah kurang jelas jawabannya?

"Jangan pernah hilangin sayang lo buat gue, Natasha."

Bodoh! Acha membanting keras bolpoinnya! Kesal karena tinta-nya telah habis. Acha meremas rambutnya pelan, merasa sedikit frustasi sekaligus kesal.

"Kenapa Iqbal egois banget?" lirih Acha dengan suara yang berat.

Acha menyandarkan tubuhnya di kursi, ia menatap ke arah buku paket soal-soal kimia di hadapannya. Acha baru menyadari bahwa dia hampir menyelesaikan semua soal-soal kimia tersebut.

Acha kembali menghela napas panjang, entah kenapa rasa kesalnya sedikit berkurang saat ini setelah melampiaskannya.

Acha melirik ke ponselnya, ada satu pesan dari Iqbal sejak sore tadi tapi masih belum Acha buka.

Acha mengambil ponselnya dan akhirnya memilih untuk membuka pesan tersebut. Acha membacanya.

Iqbal Guanna

Gue akan temuin lo terus dan buat lo nggak marah lagi.

Acha tak bereaksi apapun, wajahnya sangat tenang. Setelah itu, dia mematikan ponselnya dan kembali meletakkannya di atas meja, tanpa membalas pesan dari Iqbal.

Acha berdiri dari kursi, merentangkan kedua tangannya. Acha baru merasakan kaku di bagian pinggangnya.

Acha menatap ke jam dinding, tiba-tiba teringat sesuatu.

MARIPOSA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang