43 - Deep Talk

179K 19.8K 10.4K
                                    

Assalamualaikum teman-teman semua. Maaf ya aku updatenya sedikit telat. Karena hari jumat kemarin ada keluarga besar aku datang dan sedang quality time bareng. Jadi baru benar-benar revisi naskahnya malam ini dan barusan selesai ^^

Semoga kalian selalu setia nunggu Mariposa 2 dan baca Mariposa w yaa ^^

Siapa yang udah nggak sabar baca Mariposa 2 part 43? Tunjukan emoji Sapi kalian ^^

Oh ya sebelumnya aku ada info lagi nih yaitu SNACK ABUEGILE LAGI ADA DISKON BESAR-BESARAN ^^

Oh ya sebelumnya aku ada info lagi nih yaitu SNACK ABUEGILE LAGI ADA DISKON BESAR-BESARAN ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SNACK ABUEGILE DARI HARGA 16.000 DI DISKON JADINYA CUMA 9.999 LOH. DAN HANYA SAMPAI HARI INI SAJA (HARI SABTU). YUK BURUAN LANGSUNG BELI DI SHOPEE : hfcreations 

DAN, SELAMAT MEMBACA MARIPOSA 2. SEMOGA SUKA YAA ^^

*****

Abdi melihat Iqbal dan Gazebo secara bergantian dengan bingung, tak ada siapapun lagi disana, selain Iqbal. Dimana preman-preman itu? Dimana cewek itu? Apa yang terlah terjadi.

Abdi mendekati Iqbal.

"Bal, satpamnya nggak ada," aduh Abdi dengan wajah di penuhi banyak pertanyaan.

"Oke," jawab Iqbal singkat.

Abdi langsung menunjuk ke arah Gazebo.

"Preman-premannya kemana?" tanya Abdi tak sabar.

"Pergi," jawab Iqbal seadanya.

"Kok bisa? Lo apain?"

Iqbal mengangkat dua bahunya.

"Tiup," jawab Iqbal sekenanya.

Abdi mendecak pelan.

"Yang bener Bal. Lo kira mau ngepet di tiup langsung hilang," cibir Abdi.

Iqbal akhirnya menatap Abdi, dengan tatapan malas.

"Yang penting udah pergi, kan?"

Abdi mengangguk, menyetujui, tatapan Iqbal membuat Abdi sedikit tak berkutik.

"Iya," jawabnya memilih mengalah.

"Bagus."

"Cewek yang lo tolong kemana?" tanya Abdi lagi.

"Nggak tau."

Abdi lagi-lagi hanya bisa melengos pasrah.

"Terus, rokok gue mana?" tanya Abdi sembari menjulurkan telapak tangannya.

Iqbal pun segera mengembalikan rokok tersebut. Abdi buru-buru memeriksa rokoknya.

"Alhamdulillah cuma berkurang satu," lirih Abdi dramatis.

Iqbal geleng-geleng, semakin yakin bahwa Abdi dan Glen memiliki sifat yang hampir mirip. Seperti anak kembar beda per-ibu-bapak-an.

Abdi menatap ke Iqbal setelah memasukan bungkus rokoknya ke saku tas.

MARIPOSA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang