Destinasi yang akan dikunjungi pertama kali adalah Lava Tour Merapi. Merapi Volcano atau Lava Tour Merapi merupakan salah satu obyek wisata terfavorit di Jogja. Disini para pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang indah dan melewati makam massal korban erupsi merapi tahun 2010 di dusun Tangkisan, Tugu Ambruk di dusun Petung, jalur Kali Opak dan Kali Gendol yang menjadi jalur utama lava panas Gunung Merapi dengan mengendarai mobil Willys yaitu mobil jeep yang dipakai saat perang dunia kedua. Perjalanan yang ditempuh dari hotel kurang lebih empat puluh menit menggunakan mobil. Azril telah menyewa mobil untuk dia dan teman temannya berlibur, mobil ini sangatlah nyaman dan luas pastinya untuk mereka berdelapan serta ada akses wifi yang menjadi point plus bagi Hafi si pejuang wifi. Padahal paket kuotanya banyak, tapi sayang jika ada wifi tapi tidak dipakai.
"Jangan lupa bawa baju ganti, takutnya kita main air." Ujar Azril kepada mereka sebelum masuk kamar hotel sesudah sarapan tadi, karena memang sesudah sarapan mereka langsung kembali ke hotel dan bersiap supaya segera melaksanakan liburan mereka.
"Ada yang bawa sunblock gak? Gue lupa bawa nih." Ujar Eca kepada ketiga sahabatnya.
"Nih pake punya gue aja, gue bawa dua kok." Ujar Ghea sambil nyengir.
"Banyak amat lo bawa dua." Balas Hafi.
"Lah iya kenapa ya kok gue bawa dua?" Ujar Ghea malah balik nanya,"Kek nya pas masukin barang gue kelupaan sunblock akhirnya gue masukin lagi sunblock yang lain." Lanjut Ghea, memang Ghea ini agak aneh nanya sendiri jawab sendiri anak yang mandiri memang.
"Udah siap semua kan?" Tanya Azril.
"Sudah cikgu." Jawab semua serentak.
"Baiklah anak anak jumm kita naik mobil." Ajak Azril.
"Jummm." Jawab semuanya dengan suara yang sedikit keras membuat kebisingan diarea lobby hotel dan juga menjadi pusat perhatian orang yang berlalu-lalang.
"Malu maluin kok dipelihara." Rafa menggelengkan kepalanya malu, padahal driinya sendiri juga ikutan menjawab.
"Hafi, lo ngapain disitu? Gue duduk ama Ghea ya, awas lo sono sama si Malik aja." Rafa memasang wajah yang songong, mentang-mentang hubungannya sudah membaik jadi ngelunjak.
Ghea mencubit kecil tangan Rafa membuat laki-laki itu meringis pelan karena cubitan Ghea terasa panas, "Kakk ishh."
"Iya iya gue mah apa atuh cuma penunggu kepastian." Hafi mengingat nasibnya yang harus menunggu kepastian dari si doi. Saat mendengar Hafi berliburan dengan keempat laki-laki yang berstatus senior di sekolah, doi Hafi mencak-mencak karena tidak diberitahu dari awal. Katanya jika diberitahu maka dia juga akan ikut karena ada Azril dan teman-temannya, mereka juga seangkatan jadi tidak akan terlalu canggung. Mencoba so kenal so dekat aja katanya.
"Sebelum berangkat alangkah baiknya kita berdoa dia dalam hati masing masing agar diberi keselamatan, kelancaran, ketabahan, berdoa mulai." Ujar Azril memandu doa.
"Berdoa selesai." Ujar Azril.
"HAPPY HOLIDAY." Teriak Zaid yang langsung mendapat tabokan kencang dari Eca. Benar-benar memalukan.
"Tarikkk sist." Ujar Malik.
"SEMONGKOO." Jawab semuanya. Memang untuk kali ini mereka pada kompak jawabnya serentak terus. Dan begitulah sepanjang perjalanan diisi oleh keseruan Malik yang cosplay jadi biduan dan Zaid yang jadi om om tukang sawer ala ala, tak hanya itu ada Ghea yang ikut berjoget tak tau malu, tidak takut Rafa akan ilfeel kepadanya, Rafa hanya tersenyum melihat tingkah petakilan Ghea. Azril dan Sania hanya menyaksikan saja sembari Sania nyender di pundak Azril, sesekali mengobrol membicarakan hal tidak penting. Mereka memang uwu terus, gak tahan dede liatnya mas. Sampai tak terasa akhirnya mereka sampai di kawasan Wisata Jip Merapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANAZ
Teen FictionMenurut gue perjodohan itu menarik, karena bisa menjalani kehidupan yang berbeda dari remaja lain. Kita ga mungkin langsung saling mencintai, semua butuh proses. -Azril Ghaisan Raffasya- Menurut gue nikah muda merupakan suatu hal yang menantang. Mes...