"Diem Kak."
Azril tidak mendengarkan peringatan dari Sania, bukan sengaja tidak mendengarkan tapi Azril sedang melamun.
"Kak, diem."
"Astaghfirullah!"
"KAK BISA DIEM GAK?" teriak Sania.
Azril mengusap-usap dadanya, "Kaget."
"Makanya kalo orang ngomong sekali tu dengerin, jangan sampe orang itu emosi."
"Orang lo gak ngomong apa-apa, emangnya gue bisa denger kata hati lo?"
"Dasar budeg! Udah sana, jangan disini. Ngapain kek daripada ngegangguin."
"Gak mau, maunya disini. Bingung mau ngapain."
"Kerjain kerjaan dari papa daripada gangguin gue, belajar sana kerjain hal yang lebih bermanfaat daripada ngegangguin gue."
"Gue capek belajar mulu, sekarang pengen istirahat sehari aja emang gak boleh? Gue harus belajar terus gitu?"
"Ya nggak juga tapi jangan ganggu gue lah. Lo gak lihat gue lagi apa? Kalo emang gak tahu lihat, gue lagi nonton drama nih nanti kalau nggak fokus, gue jadi gak ngerti alur ceritanya gimana." Sania memperlihatkan layar laptopnya yang masih menyala kepada Azril menampilkan drama korea yang sedang di pause.
"Apa gunanya coba nonton begituan? Ikut gue ke ruang kerja aja."
"Gak ah mau ngapain nanti gabut di sana."
"Laptopnya bawa, jadi bisa nonton draktornya di sana."
"Enakan di sini bisa rebahan, kalo di ruang kerja lo nggak bisa. Gue harus duduk lama-lama dan itu bikin punggung gue sakit Kak."
"Di sana kan ada karpet, lo bisa rebahan di sana sambil nonton drakor kesayangan lo itu."
"Kalau tiduran di karpet dingin Kak, nanti gue masuk angin gimana?"
"Kan karpet nya tebel. Gak usah banyak alasan San, cepet temenin gue."
"Ada atau nggak ada gue di sana gak ngaruh buat lo."
"Ya ngaruh lah, bisa bikin gue lebih semangat."
"Dih sebel deh."
"Ya udahlah gak usah nemenin! Gue ke sana sendiri aja mau kerja cari duit buat istri, mau ngerjain tugas juga sendirian!" ujar Azril dengan penekanan disetiap katanya.
Sania bangkit dari posisi tengkurapnya dan langsung berdiri sambil membawa laptopnya, "Iya ayo Kak gue temenin." Sania merangkul pinggang Azril dengan sebelah tangannya yang tidak memegang laptop.
"Gak usah kalau enggak mau diem aja di sini sambil nonton drakor. Buat apa nonton drama yang banyak ciumannya giliran diajakin praktek gak mau."
"Lo juga kadang ikutan nonton ya, jangan lupa."
"Dih kapan? Gue gak pernah ya, kalo gue ikutan karena gue terpaksa."
"Cepetan mau kerja nggak? Gue pegel berdiri."
Azril dan Sania pergi ke ruang kerja Azril. Tempat Sania dan Azril belajar, ada perpustakaan juga disana.
"Kak mau gue bikinin sesuatu nggak?"
"Apa?"
"Makanan gitu, lo mau apa biar gue bikinin?"
"Lo kan lagi nonton drama, kok nawarin?"
"Udah tamat."
"Gue tiba-tiba pengen brownies coklat nih. Kalo udah jadi sekalian bawa susu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SANAZ
Teen FictionMenurut gue perjodohan itu menarik, karena bisa menjalani kehidupan yang berbeda dari remaja lain. Kita ga mungkin langsung saling mencintai, semua butuh proses. -Azril Ghaisan Raffasya- Menurut gue nikah muda merupakan suatu hal yang menantang. Mes...