13 - berantem

1.5K 189 104
                                    

ok guys sebelum kalian membaca, mulai di part ini dan beberapa part selanjut nya mungkin ada kalimat atau kata - kata yang agak kasar, karena di part ini bakal timbul sedikit masalah dan konflik, jadi maklumi ya :)

jangan lupa vote and komen ...

.

.

.

selamat membaca ...

"Luna, ada yang berantem," ucap cowok itu di ambang pintu kelas, dan membuat mereka semua melihat nya.

"Siapa?" tanya Luna.

"Rio sama Vero," jawab nya.

Ketika mendengar nama Rio dan Vero, Luna langsung berlari menuju lapangan, begitu juga dengan Rani, Raina, Adit, Bayu, Bara, Angga, Eza, Argan, dan Raga. Ketika Luna sudah sampai di lapangan, dan benar saja keadaan disana cukup rame, Rio dan Vero bertengkar di tengah lapangan entah apa yang membuat mereka berdua bertengkar.

Bughh

Bughh

Bughh

"Brengsek lo!" tegas Rio.

"Lo yang brengsek!" balas vero.

Pukulan demi pukulan yang di lontarkan oleh Rio dan Vero. Luna tidak bisa tinggal diam saja, Luna berlari ke arah lapangan dimana Rio dan Vero sedang berkelahi. Luna mencoba untuk menghentikan perkelahian antara mereka berdua, bahkan Luna sudah berteriak tapi sama sekali tidak di hiraukan oleh mereka.

"Rio! Vero! cukup!" teriak Luna pada mereka berdua.

"Berhenti gue bilang!" tutur Luna.

"Rio! Vero berhenti gue mohon!" kata Luna lagi.

Di sisi lain Rani, Raina, Adit, Bara, Bayu, Angga, Raga, Argan, dan Eza melihati Luna yang sedang berusaha menghentikan perkelahian antara Rio dan Vero. Beda dengan Raina dan Rani mereka sedikit khawatir dengan Luna, takut Luna kena pukulan Rio atau nggak Vero.

"Ngapain sih Luna kesana, nanti kalau dia kena tonjok gimana," ujar Raina sambil melihat Luna yang masih sibuk memisahkan Rio dan Vero.

"Iya nih, ngapain sih Luna kesana nekat banget," ucap Rani lagi.

"Kita samperin aja yuk," ajak Raina.

"Yuk," jawab Rani.

Rani dan Raina langsung berlari kelapangan tanpa mengajak Adit, Bara, Bayu, Angga, Raga, Argan, dan Eza. Ketika Rani dan Raina melangkah menuju lapangan, betapa terkejut nya mereka melihat Luna yang kena pukulan Vero, Rani dan Raina serta yang lain nya langsung menghampiri Luna yang kesakitan sambil memegang lengan nya.

Bughh!

Satu pukulan mendarat di lengan kecil Luna, tidak ada cara lain tiba-tiba Luna langsung berdiri di antara Rio dan Vero, Luna tidak melihat kalau Vero ingin membalas pukulan Rio. Sumpah ini benar-benar sakit, terasa lengan Luna ingin lepas dan ini sakit nya terasa sampai tulang. percayalah pasti lengan Luna sudah memar karna pukulan Vero.

"Aaww!" jerit Luna sambil memegang lengan yang sakit.

Rio yang melihat Luna kesakitan akibat pukulan Vero, lantas ingin menghampiri Luna, tapi terhalang oleh suara teriak Raina.

"Luna!" Teriak Raina yang menghampiri Luna.

"Lo gak papa Luna," ucap Rani sambil memegang pundak Luna. Luna hanya menggelengkan kepala nya pada Rani, kemudian pandangan Luna beralih pada Rio dan Vero.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang