Happy reading...
***
Luna, Raina, Argan dan Raga mereka sudah tiba ditempat Rani berada. Bara yang melihat mereka berempat datang pun langsung mengomel.
"Lama bener lo pada," ujar Bara yang berdiri dari duduknya dan diikuti oleh yang lainnya juga.
"Yang nyuruh lo nungguin kita siapa," balas Raina.
"Udah nggak usah berantem, mending sekarang kita balik udah mau jam sebelas nih," kata Rani.
"Gue kan belum makan, entar aja deh gue makan dulu ya lapar banget gue," ucap Raina. "Lo juga lapar kan Ar," kata Raina pada Argan.
"Kalian kalau mau balik, balik aja entar Raina gue yang antar pulang," ucap Argan pada mereka semua.
"Jangan dong, kita pada nungguin lo aja," sahut Adit. "Buruan pesan, keburu malam nih," kata Adit lagi.
"Lo berdua nggak makan?" Tanya Arga pada Luna dan Raga.
"Gue minum aja," ucapnya bersamaan.
Mereka yang mendengar ucapan mereka secara bersamaan pun langsung melirik kearah mereka berdua.
"Cieee, berengan nih," goda Raina.
"Udah nggak usah ciee-ciee lo disitu, buruan makan nih makanan lo," ucap bara yang sudah kembali duduk.
"Kan gue-" ucapan terpotong. "Eee lo bukannya temannya Luna ya," kata Raina yang baru sadar melihat Dhita yang dari tadi duduk.
Luna yang mendengar nama Dhita pun langsung melihat kearah Dhita yang sedang duduk di kursi bersama Bara dan Eza.
"Gue yang ngajak dia kesini, tadi dia jalanan sendirian jadi gue ajak aja gabung sama kita," terang Rani pada Luna, Raina, Argan, dan Raga.
"Kenalin nih, lo bertiga belum pada kenalankan?" Kata Rani lagi.
"Gue Raina, ini Argan, kalau ini Raga," ucap Raina yang menjulurkan tangannya pada Dhita dan begitu juga dengan Raga, dan Arga.
"Gue Dhita," jawabannya sambil tersenyum.
"Lo jadi makan kagak sih Raina, ngomong mulu lo dari tadi!" kesel Bara.
"Tau nih Raina lama bener lo, lo kagak tau apa besok gue ada mata pelajaran olahraga, kalau gue telat bangun gimana?" Omel Bayu juga.
"Bukan lo aja kali, gue juga ada. yaudah kalau lo mau pulang, pulang aja kali repot bener lo berdua," balas Raina.
"Yaudah buruan lo makan, gue tinggal juga nih ya," ancam Adit pada Raina.
"Iya-iya,"
Mereka semua menunggu Raina menghabiskan makanan, sedangkan Argan ia sudah lebih dulu menghabiskan makanan. Raga yang melihat Luna yang sedang menahan ngantuknya pun langsung berpamitan kepada mereka.
"Gue pamit duluan," ujar Raga sambil berdiri dari duduknya. "Lo mau ikut apa nggak," kata Raga pada Luna.
"Emm, boleh deh," jawab Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (SELESAI)
Teen FictionJANGAN LUPA DI FOLLOW!! (Yuk Bantu sampai 100k pembaca) Ini cerita tentang Luna yang hatinya berkali-kali dipatahkan, dan Raga dengan segala keegoisannya. "Kalau gue bilang, sekarang gue butuh lo gimana? Lo mau balik sama gue," tutur Luna pada Raga...