Jangan lupa share cerita ini ke teman-teman kalian 🙏
Happy Reading...
***
Lagi-lagi Angga menghembuskan nafas kasar sambil mengusap kasar wajahnya.
"Huftt! Lo dimana sih Lun," gerut Angga.
Semuanya ikut terdiam, mereka semua tidak tau harus mencari Luna kemana lagi.
"Huftt," Citra menghelaskan napasnya. "Ok guys ini baru dua tempat, kita cari di tempat lain," ucap semangat Citra pada teman-temannya.
"Betul kita pasti ketemu sama Luna," kata Adel lagi.
Citra menghampiri Angga yang terlihat lemas disana.
"Angga," panggil Citra. "Ayo dong jangan nyerah kaya gini kita pasti ketemu lagi kok sama Luna," ujar Citra.
"Bukan itu yang gue pikirkan, kalau nyokap gue nanya gimana?" Gumam Angga.
"Lo tenang aja Ga, biar kita yang bantuin lo cari alasan, sekarang kita langsung cari keburu magrib," sahut Haikal.
Angga berdiri dari duduknya dan lanjut untuk mencari Luna. Begitu juga dengan Rio dan yang lainnya, sebelum melangkah pergi Rio membalikkan badannya.
"Thanks," ucap Rio.
Orang tersebut tak menjawab ia hanya mengajukan jempolnya saja pada Rio.
Mereka kembali mencari Luna, mulai dari taman Sampai ke jalanan. Citra, Rio, Angga, dan Vero mencari di sebelah kanan sedangkan Rani, Adel, Haikal, Bara dan Bayu mencari di sebelah kiri.
"Kita mencar ya guys," ujar Haikal. "Citra, Angga, Rio, Vero kalian cari di sebelah kanan, biar gue dan yang lainnya nyari sebelah sini," lanjutnya.
Adel mengangguk dan langsung pergi mencari Luna, begitu juga dengan Haikal dan yang lainnya.
Mereka sampai masuk ke warung makan sambil menunjukkan foto Luna, tapi tidak ada satupun yang melihat Luna. Mereka kembali mendatangi satu persatu warung makan, sudah hampir seluruh warung dan beberapa warga yang lewat mereka tanyain tapi tak ada yang melihat Luna.
Jam terus berputar sekarang menunjukkan pukul setengah enam bentar lagi matahari terbenam, mereka semua kembali berkumpul di tempat tadi.
"Gimana?" Tanya Bara pada mereka yang baru datang.
Adel menggeleng lemah. "Gak ada," Ucapnya.
"Sama kita juga pada nanya gak ada yang ngelihat," kata Bara.
"Huftt! Balik aja besok kita nyari lagi," ujar Angga.
"Iya, besok kita lanjut lagian udah mau magrib," Sahut Rio.
"Thanks udah pada bantuin," Ucap Angga.
"Santai aja kali Ga, kaya sama siapa aja lo," kata Bayu.
"Kita cabut," seru Haikal.
****
Kini Angga sudah berada di dalam rumah, ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa sambil menutup matanya sejenak. Ketika ia menutup matanya tiba-tiba saja ada suara yang membangunnya.
"Angga tidur lo," ucap Alex tiba-tiba sambil duduk disampingnya Angga.
Angga yang mendengar suara tersebut membuka matanya dan memperbaiki posisi duduknya.
"Apa?" Tanyanya.
Alex langsung mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto pada Angga.
"Udah balik?" Kata Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (SELESAI)
Fiksi RemajaJANGAN LUPA DI FOLLOW!! (Yuk Bantu sampai 100k pembaca) Ini cerita tentang Luna yang hatinya berkali-kali dipatahkan, dan Raga dengan segala keegoisannya. "Kalau gue bilang, sekarang gue butuh lo gimana? Lo mau balik sama gue," tutur Luna pada Raga...