26 - Telat

805 41 30
                                    

Jangan lupa vote and komen...

Happy Reading...

Mereka semua masih berada di kediaman Luna, banyak hal yang mereka ceritakan mulai dari Luna yang menceritakan kenapa ia dan Raga bisa terkunci di gudang sampai menceritakan tentang hal-hal lucu.

Ketika Luna sedang asik mengobrol dengan yang lain, tiba-tiba handphonenya. Berdering.

Drett Drett

"Hape lo tuh bunyi," ujar Rani.

Luna yang mendengar ucapan Rani langsung saja mengatakan panggilannya.

"Hallo,"

"Eh Luna, gimana kabar lo. Gue denger lo terkunci di gudang SMA gue ya?" tanya Dhita.

"Oh iya gue gak papa kok," jawab Luna.

"Maaf ya gue gak bisa jenguk lo,"

"Iya santai aja kali. Gimana keadaan nyokap lo?" tanya Luna.

"Ya gitulah Lun, masih sama gak ada perubahan," ucap sedih Dhita.

"Besok gue temuin lo, sekalian gue mau jenguk nyokap lo," kata Luna.

"Ok. Yaudah kalau gitu gue tutup, cepat sembuh ya Lun,"

"Iya," gumam Luna dan menutup panggilannya.

Setelah mengakhiri panggilannya Luna langsung meletakkan hapenya di atas meja.

"Lo mau jenguk siapa?" tanya Raina.

"Nyokap nya Dhita," jawab Luna.

"Dhita... teman lo yang dipasar malam itu," sahut Adit dan Luna hanya mengangguk kepalanya saja.

"Emang nyokap nya sakit apa?" tanya Raina.

"Mati otak," jawab Luna.

Jawaban Luna membuat mereka semua kaget mendengarnya, tapi tidak dengan Rani karna Rani sudah mengetahui kalau nyokap nya Dhita emang sedang dirawat di rumah sakit.

"What!" teriak Raina. "Mati otak. Gimana ceritanya? Kecelakaan?" lanjut Raina.

Luna menggangukan kepalanya dan mulai menceritakan kejadian mengapa nyokap Dhita bisa masuk rumah sakit dan mengalami mati otak.

"Jadi waktu gue SMP pas pulang sekolah, gue, Rani, dan Dhita pergi jalan ke mall. Dijalan pulang Dhita gak sengaja lihat nyokap nya diseberang jalan, pas nyokap nya Dhita mau nyebrang tiba-tiba aja ada mobil, dan nyokap nya Dhita langsung ketabrak, badannya terlempar cukup jauh, kepalanya kebentur ke aspal dan itu yang membuat nyokap nya Dhita mati otak sampai sekarang, untung nya kepada nya gak sampai pecah," ujar Luna yang menceritakan kembali kejadian yang menimpa nyokap nya Dhita.

"Berarti nyokap nya Dhita kecelakaan didepan ma..ta lo gitu," kata Raina.

Tak menjawab, Luna hanya mengangguk kepalanya saja.

"Tapi yang nabrak di penjara kan," sahut Eza.

"Yang nabrak lari dan sampai sekarang masih jadi kejaran polisi," ucap Rani.

"Gila tuh orang yang nabrak, sudah buat orang mati otak gak ada tanggung jawabnya lagi," kata Bara kedeg pada orang itu.

"Kalau gue jadi Dhita, mungkin gue gila kali ya, lihat nyokap gue kecelakaan didepan mata gue sendiri," gumam Raina.

***

Raina, dan yang lainnya sudah pulang beberapa menit yang lalu. Dan Luna masih berada dalam kamarnya, tubuhnya sudah merasa lebih baik dan kepalanya juga sudah tidak sesakit tadi.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang