22 - Raina super reseh

731 49 23
                                    

Happy Reading...

Plakkk

Satu tamparan mendarat di pipi Luna. Sumpah demi apapun Bella benar-benar tak senjaga, Bella ingin menampar Citra tapi malah Luna yang kena.

"Bella lo sengaja!" Teriak Rani yang baru datang.

"Gue gak sengaja," ujar Bella. "Lagian siapa suruh lo halangin gue," ucap Bella yang melihat kearah Luna.

"Ada apa ini?" Tanya Ibu Susi yang baru saja datang. "Jawab! Siapa yang berantem!" Marah  Bu Susi.

"Iya Bu, Bella dan Citra berantem," sahut Rani.

Luna hanya diam, ia tak tahu berkata dan berbuat apa lagi. Untung saja Ibu Susi langsung datang kalau tidak mungkin pertengkaran antara Bella dan Citra masih berlanjut.

Mata Ibu Susi langsung beralih melihat kearah Luna. Luna yang merasa dilihatin oleh ibu Susi mencoba mengalihkan pandangannya agar pipinya tidak terlihat oleh ibu Susi, tapi tidak bisa ibu Susi terlebih dahulu melihat pipi Luna yang sedikit memerah.

"Luna," panggil ibu Susi. "Kenapa pipi kamu merah?" tanya ibu Susi pada Luna.

Luna hanya bisa terdiam dia tidak tau harus menjawab apa, bisa aja Luna jujur kalau ia tak sengaja kena tamparan dari Bella, tapi Luna tidak mau masalah ini makin panjang dan ia memiliki untuk diam, sedangkan Bella hanya menatap Luna dengan sorotan mata yang sinis.

"Bella, Citra, Luna sekarang ikut ibu keruang BK," perintah ibu Susi. "Yang lain bubar, kecuali kalian berempat," ucap ibu Susi yang melihat kearah Raina, Adit, Bara dan Bayu.

"Siapa Bu?" Tanya Bara.

"Ya kalian berempat," jawab Ibu Susi.

"Kami!" Ucapannya bersamaan.

"Ibu saya salah apa," protes Raina.

"Udah diam kamu, sekarang kalian berempat ikut ibu," ucap ibu Susi dan langsung berjalan.

Sesampainya diruang  BK  ibu susi langsung menanyakan apa motif pertengkaran yang terjadi antara Bella dan Citra. Sedangkan Raina, Bara, Bayu dan Adit sibuk menanyakan dimana letak kesalahan mereka.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya ibu Susi pada Bella, Citra dan Luna.

"Ibu saya salah apa sih Bu perasaan saya nggak ikut-ikutan dah," sahut adit.

"Iya saya sal--" ucap Raina terpotong.

"Diam kalian!" sentak ibu susi

Bara dan Bayu yang tadinya ingin ikut bersuara pun langung menutup mulutnya rapat-rapat karna melihat Raina dan Adit kena bentak oleh Ibu Susi.

"Bella, Citra jawab ibu kenapa kalian bertengkar," ujar ibu Susi.

"Dia duluan Bu yang dorong saya," jawab Citra sambil melihat ke arah Bella.

"Ehh lo duluan kali yang dorong gue," ucap Bella.

"Lo yang jambak rambut gue," balas Citra.

"Itu karna lo duluan yang dorong gue," kata Bella sambil mendorong Citra.

"Bella jangan pakai kekerasan ya kamu!" geram ibu susi yang melihat kelakuan bella.

"Balas Cit, jangan mau di dorong gitu aja," kompor Adit,

"Iya Citra balas, kalau gue jadi lo langsung gue steding tuh kepalanya," kompor Raina juga.

"Bener tuh kata Raina," sahut Bayu.

"Kalau perlu colok aja tuh matanya," kompor Bara juga.

"Nggak usah ikut campur lo sama urusan gue," seru Bella.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang