15 - Dihukum!

1.2K 100 38
                                    

jangan lupa vote anda komen...

.

.

.

selamat membaca...

"Bella! gila lo ya!" geram Raina.

Bella terdiam, kenapa bukan Luna yang kena pikirnya, Dinda yang berada di samping Bella pun tak habis pikir dengan apa yang di lakukan Bella tadi, Dinda pun langsung menarik tangan Bella untuk keluar dari kantin.

"Raga, lo gak papa kan," ujar eza.

Raga tak menjawab, ia hanya menggelengkan kepala nya saja. Sedangkan Luna hanya diam, dia merasa tidak enak dengan Raga, kerena Raga menolong nya, kalau saja Raga tidak menolongnya di pastikan wajah Luna sudah pasti kena siraman teh panas itu.

"Raga mending lo ganti baju dulu, baju lo basah," ucap Raina.

Raga langsung meninggalkan mereka, Raina melihat Luna yang hanya diam saja dari tadi, Raina pun langsung menyuruh Luna untuk menyusul Raga dan menanyakan keadaan Raga.

Sebenarnya Luan memang ingin menyusul Raga, tapi iya merasa sedikit tidak enak bertemu dengan Raga. Sampai pada akhirnya Raina lah yang menyuruh nya untuk menyusul Raga.

"Luna, susul gin kasihan. kalau gak ada dia mungkin muka lo yang kena," jelas Raian pada Luna.

"I-iya, kalau gitu gue kesana dulu," kata Luna.

Disini lain Dinda membawa Bella ke halaman belakang sekolah, tepat nya di taman sekolah.

"Lo gila ya Bel! Untung aja ada tuh cowok yang halangi Luna, lo lupa, Luna itu ketua OSIS disini, semua guru pada suka sama dia,Lo mau kena masalah," ujar Dinda.

"Lo ngapain belain dia!" Ucap Bella.

"Gue gak belain dia Bel! cuman lo mikir dikit dong, itu tuh teh panas, kalau sampai kena muka nya Luna gimana?!" Kata Dinda. " Lo mau rencana lo gagal," jelas Dinda lagi.

Bella yang mendengar ucapan Dinda pun terdiam, benar juga kata Dinda kalau bukan karna cowok itu mungkin dia sekarang lagi masuk keruang BK.

"Habis nya gue kesel sama dia," lirih Bella.

"Emang dia bilang apa sama lo?" tanya Dinda.

"E-enggak, gak penting juga omongan dia," jawab Bella.

"Gak jelas lo, ya udah ke kelas sana," ucap Dinda.

"Ya, lo juga!" Ngegas Bella.

"Iya, ayo,"

Disini, di UKS Luna mendapatkan Raga yang sedang mengompres dadanya dengan kain, Luna pun mengetok pintu dan langsung masuk, Raga yang melihat Luna masuk segera mengancing baju nya kembali.

Luna berjalan menuju tempat Raga yang sedang duduk di atas kasur. Luna bingung harus ngomong apa sama Raga, mana Raga dingin banget lagi pikir Luna.

"Makasih," ujar Luna yang sudah berada di depan Raga. "Udah nolongin gue," sambung Luna.

Raga hanya diam tanpa menjawab ucapan dari Luna, Luna hanya diam, diam bingung harus ngomong apa lagi sama Raga, Raga dari tadi hanya diam. Sampai akhirnya Luna mencoba untuk bersuara lagi.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang