Jangan lupa share cerita ini ke teman-teman kalian 🙏
Happy Reading...
Kini Rio dan Luna sudah berada di rumah sakit, langsung saja Rio dan Luna masuk kedalam, sesampainya di dalam ruangan Luna sudah melihat Anya dan Angga disana.
"Assalamualaikum," salam Luna.
"Walaikumsalam," jawab Bunga dan tersenyum pada Luna.
Bunga beranjak dari ranjangnya kemudian ia merentangkan kedua tangannya. "Sini kalian berdua peluk Tante," ucapnya pada Luna dan Anya.
Mereka berdua saling pandang satu sama lain setelah itu ia langsung memeluk tubuh tantenya. Bunga mengelus lembut rambut kedua keponakannya ini.
"Sekarang kalian berdua tinggal bareng Tante dan Angga ya," ujar Bunga sambil melepaskan pelukannya.
"Iya Anya dan Luna tinggal bareng tente," ucap Anya membuat Bunga, Luna, Angga dan Rio tersenyum mendengar ucapannya.
"Udah pelukannya, sekarang kita pulang," dingin Angga lalu pergi, dan bunga hanya tersenyum melihat tingkah anaknya itu.
"Kalau gitu Luna mau ngambil barang Luna dulu," kata Luna.
"Kamu bareng Angga aja, biar Tante naik taksi bareng Anya," ucap bunga.
"Luna bareng teman Luna aja, biar Anya dan Tante bareng Angga," tutur Luna.
"Yaudah kamu hati-hati,"
"Sekalian ambil barang gue juga ya Lun, sudah gue siapin kok tinggal lo ambil aja," sahut Anya.
Angga mengantar mamanya bersama dengan Anya, sedangkan Luna pergi bersama dengan Rio kerumahnya untuk mengambil barang-barangnya. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja kini Luna dan Rio sudah berada di rumahnya Luna.
Luna menyuruh Rio untuk menunggu nya di ruang tamu. Luna memasuki kamarnya dan membereskan semua barang-barangnya, setelah membereskan semua keperluannya tak lupa juga ia mengambil barang Anya di kamar mama nya.
Luna keluar dari kamar mamanya dengan membawa dua koper ditangannya.
"Udah," gumam Rio, dan Luna menganggukkan kepalanya. "Yuk," kata Rio.
"Tunggu," ucapnya tiba-tiba. Luna menatap foto yang terpajang di dinding sana. "Bisa tolongin gue ambil foto itu," gumam Luna sambil menunjuk foto tersebut.
Tak banyak bicara Rio langsung mengambilkan foto yang di tunjuk oleh Luna, setelah itu ia langsung memberikannya pada Luna.
Luna tersenyum tipis. "Makasih," Ucapnya.
Keesokkan paginya...
Jam istirahat berbunyi lima menit yang lalu, semua siswa siswi sedang menikmati makanan di kantin. Terkecuali dengan Luna yang sedang duduk didalam kelas bersama dengan Raina, Haikal, Bara, Bayu, dan Angga.
"Rani," panggil Luna. Ucapan Luna terhenti lantaran melihat Raina yang lewat di depan kelasnya, dengan cepat Luna langsung bergegas menghampiri Raina, sedangkan mereka hanya kebingungan melihat Luna yang tergesa-gesa menghampiri Raina.
"Raina tunggu dulu," cegah Luna sambil memegang tangan Raina.
Dengan cepat Raina menepis tangan Luna. "Apaan sih lo pegang-pegang gue!" Kata Raina.
"Dengerin dulu penjelasan gue, gue sama Argan gak ada apa-apa," ucap Luna.
"Gak ada apa-apa lo bilang, terus yang gue lihat kemarin apa? Ikut casting lo! " kata Raina.
Tanpa mereka sadari kini Rani, Haikal, Bara, Bayu, dan Angga sudah berada di dekat mereka. Mereka semua masih diam mendengar pembicaraan antara Luna dan Raina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (SELESAI)
Подростковая литератураJANGAN LUPA DI FOLLOW!! (Yuk Bantu sampai 100k pembaca) Ini cerita tentang Luna yang hatinya berkali-kali dipatahkan, dan Raga dengan segala keegoisannya. "Kalau gue bilang, sekarang gue butuh lo gimana? Lo mau balik sama gue," tutur Luna pada Raga...