Happy Reading....
Di dalam ruang Ibu Susi sudah ada Pak Bagas, Rio, dan juga Citra. Mereka berempat sedang membicarakan tentang masalah kemarin.
"Jadi gimana Pak, Bu," ujar Citra. "Ibu sudah coba hubungi orang tua Bella?" tanya Citra.
"Ibu sudah hubungi Mamanya Bella, tapi gak diangakat," kaya ibu Susi.
"Hubungi Papah nya aja Bu," sahut Rio. "Biar saya aja yang nelpon," sambung Rio sambil mengeluarkan ponselnya dari sakunya, setelah itu Rio langsung saja menghubungi Papahnya Bella.
"Hallo Om,"
"Iya kenapa Rio,"
"Ibu Susi mau bicara sama Om,"
"Iya, kasih aja,"
Rio langsung saja memberikan ponselnya pada ibu Susi.
"Hallo Pak Hermawan ini saya ibu Susi, saya cuman mau kasih tahu kalau Bella kemarin Habis ngebully teman nya sampai masuk rumah sakit. Jadi saya sebagai guru pembimbing memberikan Bella surat peringatan pertama, kalau boleh saya tahu Bella ada ngasih surat itu ke Bapak?" Kata ibu Susi.
"Bella gak ada ngasih surat itu sama saya," jawabanya. "Kalau boleh saya tahu siapa anak yang Bella bully?" tanyanya.
"Namanya Luna Pak, dia sudah dua hari dirumah sakit," kata ibu Susi.
"Luna." Gumamnya. "Luna yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Garuda itu," sambungnya.
"Iya pak benar, Luna ketua OSIS SMA Garuda,"
"Sebelumnya saya minta maaf atas kesalahannya Bella, saya serahkan semua sama ibu," ujarnya. "Sekali lagi saya minta maaf gak bisa datang,"
"Baik pak, terimakasih atas pengertiannya," kata ibu Susi sambil memutuskan sambungnya.
"Gimana Bu sisi," tanya pak Bagas.
"Pak Hermawan nya gak bisa datang. Tapi untungnya Pak Hermawan sangat pengertian, Beliau menyerahkan semuanya sama saya," jelas ibu Susi.
"Jadi..." Lirih Citra.
Ibu Susi menarik perlahan nafasnya. "Hufft... Jadi ibu percayakan sama kalian berdua. Ibu gak mau skorsing Bella, Karna ibu yakin itu gak akan buat dia jera," terang ibu Susi.
Ibu Susi beralih ke arah Pak Bagas. "Gimana Pak, Bapak setuju sama ucapan saya?" Kata ibu Susi.
"Saya setuju sama ucapan ibu Susi barusan," jawab Pak Bagas.
***
Citra tersenyum puas mendengar ucapan ibu Susi tadi, bahwasanya ibu Susi menyerahkan semuanya pada Rio dan juga dirinya.
"Pak Hermawan baik juga ya ternyata," ujar Citra yang sedang berjalan di koridor sekolah bersama Rio.
"Pak Hermawan orangnya emang baik, " ucap Rio.
"Lo dekat sama Pak Hermawan?"
Rio mengangguk kepalanya.
"Kasihan ya Pak Hermawan dapat anak yang modelnya kaya Bella," gumam Citra sedangkan Rio hanya tertawa kecil mendengar ucapan Citra barusan.
Citra dan Rio sudah sudah sampai di depan kelas mereka dan langsung saja mereka masuk untuk menemui Bella, Dinda, dan Karin.
Citra langsung saja berjalan menuju bangku Bella, di ikuti oleh Rio di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (SELESAI)
Fiksi RemajaJANGAN LUPA DI FOLLOW!! (Yuk Bantu sampai 100k pembaca) Ini cerita tentang Luna yang hatinya berkali-kali dipatahkan, dan Raga dengan segala keegoisannya. "Kalau gue bilang, sekarang gue butuh lo gimana? Lo mau balik sama gue," tutur Luna pada Raga...