23 - Satu sama

706 50 61
                                    


J

angan lupa vote and komen...

Happy Reading...

Selama dua hari ini mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Angga, Adit, Bayu, Argan, Raga, Eza, Vero, Mahesa, dan Jordi sibuk berlatih untuk persiapan turnamen basket. Luna sibuk dengan mengurus semuanya mulai dari suporter, mempersiapkan anggota PMR dan sebagainya, sedangkan Raina, dan Bara sibuk mengusili satu sama lain sampai-sampai membuat Rani pusing dengan tingkah mereka berdua.

"Citra, tolong kasih tau semua anggota PMR untuk mempersiapkan semuanya," ujar Luna pada Citra.

"Ok," jawab Citra.

Luna sudah berada di koridor sekolah sambil melihat Raga dan yang lainnya sedang berlatih basket. Banyak sekali siswa siswi yang menontoni mereka, termasuk para cewek-cewek yang sedang teriak-teriak seperti layaknya orang kesurupan.

"Sibuk bener kayanya," ujar Rani yang melihat Luna sedang menonton besket.

Luna yang mendengar suara langsung melihat kesamping sambil tersenyum tipis.

"Sudah sesesai kok," jawab Luna sambil tersenyum tipis.

"Aaaa Argan ganteng binghitt!" teriak Raina tiba-tiba.

Luna dan Rani yang sedang asik menontoni tiba-tiba terkaget lantaran mendengar suara teriakan Raina.

"Astaga Raina!" kesel Rani.

"Argan genteng binghitt, kepengen gue elapin deh keringatnya," ucap Raina yang melihat Arga sedang bermain basket dilapangan.

"Kalau gitu lo gabung aja sama mereka," kata Rani yang menunjuk cewek-cewek yang berteriak dipinggir lapangan.

"Idihh ogah," jawab Raina.

"Lo belum lihat aja kalau gue yang main disana," sahut Bara tiba-tiba.

"Nggak usah so ganteng lo, lo bukan Kim Taehyung," kata Raina.

Bara tak membalas karna emang bener ucapan Raina dia hanya seperti serpihan debu-debu dari seorang Kim Taehyung doang. Ketika mereka sedang asik menonton mereka latihan, Raina langsung menyenggol lengan Luna dan membisikkan sesuatu pada Luna.

"Lun, Raga ganteng ya kalau lagi main basket gitu," bisik Raina pada Luna. "Apalagi keringatan gitu, makin keluar auranya," lanjut Raina lagi.

"Biasa aja," jawab Luna yang masih fokus kelapangan.

"Biasa aja tapi dilihatin mulu," ucap Raina.

"Gue nggak lihatin dia, gue lihatin Angga," jawab singkat Luna.

"Jangan bilang lo beneran pacaran ya sama Angga," kata Raina yang langsung melihat kearah Luna.

Luna yang merasa dilihatin oleh Raina langsung melihat kearah Raina juga.

"Nggak," singkat Luna.

"Raina lo kenapa sih kaya cacing kepanansan gitu," ujar Rani yang melihat Raina yang dari tadi gelisah seperti cacing kepanasan.

"Aduhhh gue nggak tahan, gue mau pipis," ucapnya dan langsung pergi ketoilet.

Raina sudah berada ditoilet, ketika Raina keluar tiba-tiba ia melihat Bella yang sedang memegang pel- lan sambil mengentakkan kakinya kelantai. Raina yang melihat Bella pun langsung tersenyum melihat Bella yang sedang dihukum.

"Ehh ada Bella  lagi bersihin toilet ya," kata Raina sambil memcuci tangan nya di wastafel. "Yang bersih ya pelnya," ucap Raina yang sudah berada di depan Bella.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang