6 - Merasa bersalah

2.7K 527 73
                                    

Jangan lupa vote and komen...
.

.

.

Selamat membaca


Setelah melihat tingkah Raina dan Bara mereka semua memutuskan untuk pergi ke kantin sebelum bel berbunyi.

"Kantin yuk guys, laper nih gue," ajak Rani sambil memeganggi perutnya.

"Sama gue juga," sahut Adit.

"Ya nih masih ada setengah jam lagi," kata Bayu sambil melihat jam tangan nya.

"Ya udah ayo," sela Luna sambil berdiri dan diikuti oleh yang lainnya .

Sesampainya dikantin mereka memilih duduk di tempat seperti biasanya, dan memesan makanan.

"Biar gue yang pesan, kalian mau pesan apa." kata Rani.

"Samain aja Ran, biar cepat," jelas Bayu dan di anggukan oleh sahabatnya .

Disisi lain Raina dan Bara masih kejar kejaran seperti tom dan jerry, Raina tidak akan menyerah begitu saja minimal sebelum ia dapat menjambak rambutnya Bara, setelah itu baru iya merasa puas. Bara berusaha untuk menghindar dari pukulan Raina, sampai sampai mereka tidak sadar bahwa mereka telah di tonton oleh satu sekolah karna kelakuan mereka.

Bara berhenti berlari sambil ngos-ngosan, dia pun nyerah dan pasrah dihajar oleh Raina.

"Rain gue nyerah deh, gue capek banget sumpah," seru Bara
dengan melambaikan tangan nya ke atas dan nafas yang terputus-putus.

"Pasrah gue kalau lo mau pukul gue, pukul aja nih gue ikhlas," kata Bara sambil memberikan punggung nya kepada Raina.

Raina sempat terdiam melihat Bara yang sudah menyerah begitu saja, jujur sebenarnya Raina ingin menyerah terlebih dahulu, karena ia capek sudah tidak sanggup mengejar Bara lagi, tetapi Bara lah yang mengatakan kata menyerah terlebih dahulu, dan itu membuat Raina mempunyai kesempatan untuk mengerjai Bara, dan membuat Raina tersenyum jahil, Bara yang melihat Raina tersenyum merasa heran kepada manusia satu itu.

"Dihh gila lo ya, senyum-senyum sendiri," ucap Bara heran melihat tingkah Raina yang senyum senyum sendiri.

"Gak papa, gue gak akan apa-apain lo, tapi gue--" Raina mengantungkan ucapan nya dan...

"Gue hanya ingin, jambak rambut lo!" lanjut Raina sambil menarik rambut Bara sangat keras, dan membuat Bara berteriak.

"AAARRGH SAKIT, LEPAS GAK RAINA!" kata Bara sambil memegangi rambutnya yang di tarik Raina.

"HAHAHAHAHA RASAIN LO! " kata Raina sambil berlari menuju kelas sebelum Bara mulai lagi mengerjainnya.

"RAINA! AWAS LO YA GUE BALAS LO NANTI!" teriak Bara pada Raina, tapi Raina hanya terus berlari dan tertawa tanpa menghiraukan teriakan Bara.

Ketika Raina sampai dikelas, dia tidak melihat teman teman nya disana, dan Raina yakin mereka pasti sudah ada di kantin. Sebelum Bara datang, Raina pun langsung berlari ke kantin, dan melanjutkan tawanya karna mengingat muka jelek Bara ketika ia manarik rambut nya. sesampainya dikantin Raina pun belum berhenti ketawa, dan membuat satu kantin termasuk sahabat sahabat melihat nya tertawa seperti orang gila.

"Hahahahahha aduh puas banget gue ngerjain Bara," kata Raina sambil tertawa dan berjalan menuju meja yang di tempati oleh sahabatnya. Mereka heran apa yang membuat siti tertawa seperti orang gila.

"Lo kaya orang gila lepas tau gak," cibir Bayu masih heran dengan Raina.

"Lo kenapa sih ketawa gak gelas gitu," seru Adit pada Raina, sedangkan Luna Rani dan Angga hanya diam dan melihat mereka bicara.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang