55 - Permintaan maaf

904 47 6
                                    

Happy Reading...

"Akhh!" teriak Luna lantaran tiba-tiba saja seseorang yang menarik tangan Luna kesebuah ruangan kelas, dan langsung menempel tubuh Luna ke dinding.

Raga langsung saja membungkam mulut Luna dengan tangannya.

"Usttt, dengerin gue dulu," ujar Raga dan melepas tangannya dari mulut Luna.

Luna diam tadi dengan pandangan ke bawah. Luna tak mau melihat wajah Raga saat ini, karna Luna masih kecewa pada Raga.

"Lihat gue," kata Raga, tapi Luna masih menundukkan kepalanya. "Lihat gue Luna," ucap Raga sambil mengangkat dagu Luna, tapi Luna malah memejamkan kedua matanya. "Lihat gue pliss," Tutur lembut Raga.

Mendengar ucapan lembut Raga membuat Luna membuka matanya. Mata mereka saling bertemu, Raga melihat masih ada kekecewaan di mata Luna.

"Maaf," satu kata yang keluar dari mulut Raga.

Luna hanya diam sambil memandang mata Raga.

"Maaf karena gue sudah bilangi lo mu-"

Luna langsung membungkam mulut raga dengan tangannya sambil menggelengkan kepalanya. "Gue gak mau dengar kata itu lagi," lirih Luna.

Raga mengambil kedua tangan Luna, dan menyatukan keningnya dengan kening Luna hingga bersatu.

"Gue terlalu emosi kemarin," gumam Raga dengan kedua tangan memegang kedua pipi Luna. "Gue gak suka milik gue di sentuh sama orang lain," lanjutnya sambil menjauhkan sedikit dirinya dari Luna. Raga masih memandang mata Luna. "Gue gak suka berbagi Lun. Apa lagi ini," kata Raga sambil menyentuh bibir Luna. "Dia berani nyentuh ini sebelum gue," sambung Raga.

"A-aga," Gumam pelan Raga.

"Boleh gue bersihin," kata Raga.

Luna tahu betul apa yang di maksud perkataan Raga barusan, tapi mana mungkin Luna mengiyakannya.

Luna takut Raga hanya mengetesnya saja. Dan Luna takut kalau Raga nanti benar-benar menganggapnya murahan.

Raga mendekatkan wajahnya pada Luna seketika Luna langsung menutup matanya. Sebelum itu Raga sempat membuka mata dan melihat Luna yang sedang menutup matanya.

Dan hitungan detik Raga langsung menempel bibirnya ke bibir Luna.

Jlebbb

Luna merasa ada benda kenyal yang menyentuh bibirnya, seketika jantung Luna berdetak kencang.

Cup

Raga tak melumut bibir Luna, ia hanya mengecup singkat bibir Luna, setelah itu menjauhkan diri dari Luna.

Luna membuka matanya perlahan, ketika membuka matanya Luna melihat Raga yang sedang memandangnya.

"Gak boleh ada yang nyentuh ini selain gue," pinta Raga sambil mengusap lembut bibir Luna. "Maafin gue ya," Tutur lembut Raga.

Luna menganggukkan kepalanya. "Maaf juga, gue nampar lo kemarin," gumam Luna.

"Malam kita jalan, gue janji gak ninggalin lo lagi," kata Raga, dan Luna hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

***

Luna sudah berada di kelas, ketika Luna sedang duduk tiba-tiba Citra menghampirinya.

"Lun Lo beli'in gue buku gambar?" ujar Citra.

"Maaf ya Cit, tapi malam tokoh nya tutup jadi gue gak jadi beli," kata Luna.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang