Happy Reading...
Sudah tiga hari Raga di rawat dirumah sakit, dan selama itu juga ia tak mengikuti ulangan semester. Tidak ada tanda-tanda ia sadar, Lisa masih setia menunggu keadaan Raga anaknya itu, Lisa duduk di samping Raga sambil mengusap lembut tangan Raga.
"Abang kamu bangun dong," ucap pelan Lisa. "Ayah, Bunda, dan Ade kamu kangen tau sama kamu," kata Lisa. "Emang kamu gak kangen apa sama pacar kamu Luna, kasihan Luna, kemarin Luna kesini tapi kamu gak bangun," lanjutnya lagi dan berharap Raga langsung terbangun.
Lisa memandang wajah Raga selama beberapa detik setelah itu ia kembali teringat Luna, dan mencoba untuk menghubungi Luna.
"Kok gak aktif," gumam Lisa, dan mencoba kembali menghubungi Luna, tapi nihil lagi-lagi ponsel Luna tidak dapat dihubungi. "Tuh kan pasti pacar kamu ngambek nih, kamu sih gak bangun-bangun," ucap Lisa.
Lisa menggeser posisinya agar lebih dekat lagi dengan anaknya. "Abang ayo dong bangun," kata Lisa lagi.
Lisa masih saja mengajak Raga berbicara, tanpa ia sadari Kevin datang bersama dengan anak keduanya Agam, Kevin berjalan kearah Lisa.
"Bunda," panggil Kevin. "Udah ya biarkan Abang istirahat dulu," ucap Kevin sambil mengusap lembut bahu Istrinya itu.
"Udah tiga hari Ayah," lirih Lisa.
Sejujurnya Agam ikut berasa sedih melihat kondisi Abang nya itu.
"Hai Abang," sapa Agam.
"Yah bunda pulang dulu ya, bunda mau mandi. Kamu mau di bawain apa?" Tanya Lisa.
"Makan aja Bun, ayah laper," ucap Kevin.
"Yaudah kau pergi dulu ya, kabarin aku kalau Abang udah bangun," kata Lisa kemudian ia mencium tangan suaminya. "Assalamualaikum," lanjutnya.
"Walaikumsalam, hati-hati Bun,"
Agam masih berdiri di samping Raga, sambil menatap mata Raga, belahan Agam meletakkan kepalanya di atas perut Raga, Kevin yang melihat itu hanya mengerutkan keningnya saja.
"Kamu ngapain?" tanya Kevin.
"Abang gak lewat kan Yah," ucap Agam.
"Astaghfirullah Agam!" kaget Kevin. "Sembarangan banget kamu ngomong," sambungnya.
"Ya habisnya Abang gak mau bangun-bangun," kata Agam.
"Yaudah kamu sana aja main game,"
"Ayah usir aku!"
"Gak ayah nyuruh kamu main game," kata Kevin, dan Agam melangkahkan kakinya menuju sofa. "Gue masukin keperut lagi lo," gumam pelan Kevin sambil mendukung dirinya disamping Raga.
"Ayah ngomong apa tadi, aku bilangin bunda nih!" teriak Agam.
"Ayah nggak ngomong apa-apa," elak Kevin. "Tukang ngadu lo anak kecebong, cari bini lagi nih gue," ucapnya lagi.
"Ayah mau cari bini lagi. Aku aduin ke Bunda!" Kata Agam sambil menelpon bundanya.
"Eee ayah bercanda!"
Disatu sisi Vero masih menunggu Luna yang tak kunjung datang kerumahnya, padahal sekarang sudah jam setengah delapan malam tapi Luna tak menampakkan dirinya juga. Vero sedikit was-was tentang Luna, sambil melihat kearah pintu berharap Luna datang di balik pintu itu, Kayra yang melihat Abang-nya yang dari tadi mondar-mandir sedikit kebingungan.
"Abang kenapa? Mondar-mandir dari tadi," ucap Kayra.
Vero yang mendengar ucapan Kayra langsung melirik kearah Kayra yang berdiri disamping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (SELESAI)
Teen FictionJANGAN LUPA DI FOLLOW!! (Yuk Bantu sampai 100k pembaca) Ini cerita tentang Luna yang hatinya berkali-kali dipatahkan, dan Raga dengan segala keegoisannya. "Kalau gue bilang, sekarang gue butuh lo gimana? Lo mau balik sama gue," tutur Luna pada Raga...