Happy Reading...
Hari ini sudah hari ke Lima ulangan semester akhir, dan selama itu juga Luna tak mengikuti ulangan semester akhir. Ibu Susi dan Pak Bagas benar-benar tak bisa melakukan apa-apa sekarang.
Sedangkan Citra sudah beberapa kali menghubungi Alex, tapi Alex tak kunjung mengangkat telponnya, sampai pada akhirnya Citra melihat Alex yang sedang berjalan kearah kelasnya.
Citra berlari kearah Alex. "Alex!" Teriak Citra. "Alex tunggu," teriak nya lagi.
Alex yang mendengar suara itu menghentikan langkahnya, dan langsung membalikkan badannya.
"Kenapa lo gak angkat telpon gue?" Ucap Citra yang sudah berada di depan Alex.
"Ohh itu. Gue gak ngecek hape tadi," kata Alex. "Kenapa lo nelpon gue, kangen," lanjut Alex.
Citra memutar matanya malas.
"Jadi gimana?" tanya Citra langsung.
Alex mengerutkan keningnya. "Gimana apanya?"
"Ihh," kesel Citra. "Luna," kata Citra.
"Ohh... Nanti aja gin gue sibuk," ucap santai Alex.
Citra membuka mulutnya tak percaya dengan ucapan Alex barusan. "Hah kok lo santai banget sih Lex," gumam Citra. "Lo niat gak sih bantuin Luna. Ini sudah hari kelima kita ulangan lo Lex, dan kita belum nemuin bukti apa-apa," lanjutnya.
"Ya... Kalau sekarang gue masih sibuk," gumam Alex. "Lagian kenapa lo yang sibuk sih, kan itu masalah Luna ngapain lo ikut campur," Sambung Alex pada Citra.
Lagi-lagi ucapan Alex berhasil membuat Citra tercengang.
"Kok lo ngomong gitu sih Lex. Bukannya lo ya yang kemarin ngajakin gue buat bantu Luna, kok tiba-tiba lo langsung kaya gini," tutur Citra sambil menatap kearah Alex. "Tujuan lo kesini apa? Buat bantuin Luna kan? Terus kenapa lo sekarang kaya gini," lanjut Citra.
"Lo aja yang bantuin, gue gak mau ikut campur urusan orang lain," ucap Alex lagi.
Citra tersenyum kecut mendengar ucapan Alex. "Ok gue juga bisa sendiri, tanpa bantuan dari lo," gumam Citra lalu pergi meninggalkan Alex.
***
Hari ini hari kelima mereka ulangan akhir semester, dan tinggal beberapa hari lagi mereka menuju kenaikan kelas. Dan hari ini juga Bella sudah masuk sekolah kembali dan dapat mengikuti ulangan semester.
Ulangan dimulai sekitar jam delapan sampai jam setengah sepuluh, dan sekarang sudah menunjukkan jam sembilan pagi itu artinya mereka sudah menghabiskan waktu di kelas sekitar satu jam.
Diruangan empat Rani menatap kearah bangku Luna yang kosong, entah apa yang dipikirkan oleh Rani saat ini, Bara yang melihat Rani sedang menatap bangku kosong Luna lantas langsung menendang bangku Rani.
"Apaan sih Bara!" kesel Rani.
"Kenapa lu, kangen kan lo sama Luna," ucap Bara. "Makanya jangan sosoan ngambek lo," ejek Bara.
Rani hanya diam tak menjawab ucapan Bara.
Tak lama setelah itu bel pulang sekolah berbunyi, ibu petugas langsung saja menyuruh mereka untuk mengumpulkan kertas ulangan mereka diatas meja. Begitu juga dengan Bara, Bayu, dan Rani mereka bertiga langsung mengumpulkan kertas ulangan mereka, setelah itu mereka kembali ke bangku mereka, sedangkan yang lain bergegas untuk pulang.
"Iya lo kenapa sih tiba-tiba langsung marah gitu, gak jelas lo," cibir Bayu yang duduk di dekat Rani.
Lagi-lagi Rani hanya diam saja tak menggubris perkataan Bayu, sampai pada akhirnya Raina datang bersama dengan Haikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (SELESAI)
TienerfictieJANGAN LUPA DI FOLLOW!! (Yuk Bantu sampai 100k pembaca) Ini cerita tentang Luna yang hatinya berkali-kali dipatahkan, dan Raga dengan segala keegoisannya. "Kalau gue bilang, sekarang gue butuh lo gimana? Lo mau balik sama gue," tutur Luna pada Raga...