28 - Terungkap

1K 49 21
                                    

Jangan lupa vote and komen ...

Happy Reading ...

Jam tujuh pas Luna sudah siap dengan seragam sekolah. Badan dan kepalanya sudah lumayan membaik maknanya dirinya memutuskan untuk pergi ke sekolah. Sesampai di sekolah Luna langsung masuk kedalam kelas.

Dikelas sudah terdapat beberapa siswa termasuk Rani dan yang lainnya. Ketika Luna berjalan menuju bangku nya Luna sempat melihat Raga yang sedang menatap nya, Luna yang merasa di tatap oleh Raga langsung memutuskan pandangannya terlebih dulu.

Mata pelajaran pertama di mulai, semuanya fokus memperhatikan guru  menjelaskan di depan. Sekitar kurang lebih dua jam berada didalam kelas bel berbunyi dan murid-murid langsung berhamburan menuju kantin, sedangkan Luna, Rani, dan Raina masih berada didalam kelas.

"Gue beli minum dulu ya," ujar Raina pada mereka berdua. "Pada mau titip gak?" tanya Raina pada Luna dan Rani.

"Gue titip minum aja deh," kata Luna.

"Sama gue juga,"

"Ok,"

Raina pun pergi kekantin, sedangkan Luna dan Rani mereka berdua hanya duduk di dalam kelas.

"Ehh Lun," panggil Rani. "Lo jadi temui Dhita?" tanya Rani.

Luna mengerutkan keningnya karna ia tidak peka dengan ucapan Rani tadi.

"Jenguk nyokap nya Dhita," lanjut Rani.

"Oh iya gue lupa," kata Luna sambil menepuk jidatnya. "Gue hubungi Dhita dulu," lanjutnya.

"Hallo, lo dimana?" tanya Luna. "Gue, Raina dan Rani mau jenguk nyokap lo," kata Luna. "Ok, nanti pulang sekolah gue langsung temui lo, bay," ucap Luna dan memutuskan panggilan nya.

"Gimana?" tanya Rani.

"Dhita bilang langsung temui dia disekolah nya terus langsung kerumah sakit," jawab Luna, dan Rani hanya menganggukkan kepalanya saja.

Disini di koperasi Raina sedang mengambil minuman dingin di kulkas. Citra yang melihat Raina sedang mengambil minuman langsung menegur nya.

"Hai Raina," sapa Citra dan mengambil minuman dingin juga.

"Hai," sapa balik Raina. "Kenapa Cit?" Lanjutnya Raina.

"Gak papa," jawab Citra pada Raina. "Ngomong-ngomong lo datang ke acara ulangtahun nya Bella tadi malam?" tanya Citra.

"Terpaksa gue kalau gak di paksa sama Luna, gak bakal datang gue," kata Raina sambil membayar minuman nya. "Lo kenapa gak datang?" tanya balik Raina.

"Malas gue," ucap Citra. "Tapi ... Luna gak kenapa-kenapa kan?" lanjutnya.

Raina mengerutkan keningnya. "Lo tau sesuatu," kata Raina sambil menatap Citra.

"Emm... Sebenarnya sih gue gak sengaja dengar percakapan Bella, Dinda sama Karin kemarin di kelas. Mereka kaya ngerencanain sesuatu untuk Luna, makanya gue tanya Luna gak kenapa-kenapa kan tadi malam," terang Citra pada Raina.

"Udah gue tebak ini semua pasti rencana mereka bertiga," gumam Raina yang sudah tau maksud ucapan Citra.

"Rencana?" kata Citra yang bingung dengan ucapan Raina.

"Tadi malam  Luna kecebur ke kolam renangnya Bella, dan gue yakin itu semua pasti rencana mereka bertiga, seperti yang lo bilang tadi," jelas Raina. "Kalau gitu gue duluan," kata Raina lalu pergi.

"Aduhh kaya Raina bakal datangi Bella deh," gumam pelan Citra. "Gue susul aja kali ya," kata Citra dan langsung berlari mengejar Raina.

Sesampai dikelas Citra masuk dan langsung menanyai Raina pada Luna dan Rani yang masih berada di dalam kelas.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang