Raga
Jangan lupa vote and komen...
..
.
Selamat membacamengatakan kalau ia tidak memukuli cewek, Raina terdiam sejenak, dan melihati Bara senyum-senyum melihatinya.
"Gu-gue pikir lo beneran mau balas gue," jawab Raina agak sedikit grogi.
"Pasti lo baper ya, sampai grogi gitu ngomongnya," ledek Bara sambil menggoda Raina dengan tersenyum.
"Gak, siapa yang baper," kata Raina lagi.
"Yaelahhh bisa aja lu Bar," sahut Adit yang dari tadi menyaksikan Bara dan Raina.
"Yah nih ,bisa aja lo modusnya, sampai merah tuh pipinya Raina." ucap Bayu yang ikut ikutan Adit untuk menggoda Raina.
Raina yang mendengar ucapan Bayu pun langsung memegang pipinya dan mengatakan.
"Gakk! pipi gue gak merah!" ngegas Raina.
"Iya merah,itu tuh pipi lo merah," ejek Bara sambil menunjuk pipi Raina yang merah.
"Ihhhh, apaan sih lo Bara jangan mulai deh(" kesel Raina yang mulai kesal dengan ucapan Raina, lantaran Bara selalu saja menggodanya dan membuatnya merasa kesal. Bara hanya tertawa dan merasa puas sudah mengerjai Raina m
"Sudah dari pada kalian berantem terus, mending kita langsung bantuin mamanya Luna aja," ajak Rani menghentikan perdepatan diantara mereka, terutama antara Bara dan Raina, kalau tidak di hentikan pasti mereka akan terus-terusan berantem.
"Kita langsung kedapur aja," kata Luna pada teman teman nya dan berjalan menuju dapur.
***
Setelah mereka sampai di dapur, terlihat mama Luna yang sudah ada di sana, yang sedang sibuk mempersiapkan alat dan bahan bahan yang diperlukan untuk membuat cake."Halo tante," sapa Raina pada tante Linda (mama Luna).
"Halo juga, sudah dari tadi ya datangnya?" Tanya tante Linda sambil tersenyum pada mereka.
"Sebenarnya sih dari tadi tante, tapi biasalah tante si Bara sama Raina berantem dulu," sahut Adit menyindir Raina dan bara, baru saja sini ingin menjawab nya tapi sudah di jawab oleh Adit duluan, membuat Raina dan Bara langsung melihatnya dengan sinis, tingkah mereka membuat tante Linda mengelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Tante kita boleh bantuin tante kan buat kue cake nya?" tanya Rani pada tante Linda.
"Boleh kok. Emang kalian bisa, maksud tante yang cowoknya," ujar tante Linda sambil tersenyum melihat empat cowok yang ada di dekat Luna, Rani, dan Raina. Luna yang tersadar pun lupa memperkenalkan keempat cowok yang notabet menjadi sahabatnya itu pada mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (SELESAI)
Novela JuvenilJANGAN LUPA DI FOLLOW!! (Yuk Bantu sampai 100k pembaca) Ini cerita tentang Luna yang hatinya berkali-kali dipatahkan, dan Raga dengan segala keegoisannya. "Kalau gue bilang, sekarang gue butuh lo gimana? Lo mau balik sama gue," tutur Luna pada Raga...