66. Kembali

807 54 2
                                    

Happy Reading ...

Keesokan paginya Luna bergegas menuju ke sekolah lantaran ia harus mengikuti ulangan susulan, sedangkan yang lainnya hari ini adalah hari terakhir mereka menghadapi ulangan semester akhir.

Luna keluar kamar, ia berjalan menuju sofa dan mendudukkan dirinya sambil memasang sepatunya. Ketika Luna ingin pergi tiba-tiba satu pesan masuk di ponsel Luna.

Tingg

Caca: Gue udah balik kerumah gue, lo jangan lupa kasih Mamah makan gue udah siapin tinggal lo kasih makan aja, setelah itu baru lo boleh pergi. Jangan lo coba-coba untuk kabur lagi!

Setelah membaca pesan dari Anya, Luna langsung saja pergi ke dapur menyiapkan makanan untuk Mamah-nya. Luna menuju kamar Mamah-nya, ia melihat Mamah-nya yang masih tertidur pulas. Karna Luna tak tega membangunkan Mamah-nya ia menaruh bubur di atas meja, setelah itu ia menulis surat di kertas.

Luna berangkat dulu, Mamah jangan lupa makan, ~ Luna.

Luna bergegas menuju ke sekolah, tak butuh waktu lama Luna sudah sampai di sekolah, Ia sedikit berlari di koridor sekolah lantaran Luna sudah telat lima menit yang lalu.

Didepan kantor Luna mencoba mengatur nafasnya, dan sedikit merapikan pakaiannya, setelah itu ia langsung masuk ke kantor.

"Assalamualaikum," salam Luna.

"Walaikumsalam," jawab ibu Susi.

"Maaf ya Bu saya telat," ucap Luna.

"Iya gak papa, silahkan kamu duduk,"  kata ibu Susi.

Luna mendudukkan dirinya di meja ibu Susi, sambil menunggu kertas ujiannya. Sekitar Lima menit Luna menunggu, tapi ibu Susi tak juga membagikan kertas ulangan padanya.

"Tunggu sebentar ya Luna, lagi nunggu satu orang lagi, mau ulangan susulan juga," ujar ibu Susi sambil merapikan mejanya.

Luna hanya menganggukkan kepalanya saja. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya orang yang ditunggu datang juga.

"Assalamualaikum," salamnya.

"Walaikumsalam, silahkan masuk," jawab ibu Susi.

Luna membalikkan badannya melihat seseorang tersebut, mata Luna masih mentah orang tersebut ia masih tak percaya bahwa seseorang yang ada di depannya ini adalah Raga.

"Ini silahkan kalian kerjakan. Ibu berikan waktu sampai jam satu siang," ujar ibu Susi pada Luna dan Raga.

Mereka berdua hanya menganggukkan kepalanya saja setelah itu mereka langsung mengerjakan ulangan mereka. Tak ada sama sekali suara diantara mereka berdua, Luna sesekali melirik kearah Raga yang fokus mengerjakan ulangannya. Sepertinya Raga sama sekali tak menghiraukan kehadiran dirinya pikir Luna.

Dikelas ruangan tiga tidak ada yang menimbulkan suara sama sekali, semuanya sibuk dengan ulangan masing-masing. Tak lama kemudian bel pulang sekolah berbunyi semua murid bersorak kegirangan.

Kringgg!

"Yeeee!" Sorak mereka.

"Huuu... akhirnya selesai juga ulangan!" Heboh Haikal. "Yeyeyeye selesai," heboh Haikal lagi sambil menari-nari di atas kursi.

Haikal turun dari kursi, kemudian ia beralih kearah Angga, memegang kedua tangan Angga sambil menari-nari. Angga hanya pasrah melihat kelakuan Haikal terhadapnya.

"Haikal bisa gak kamu gak heboh!" teriak Pak Bagas. Haikal tak Menghiraukan ucapan Pak Bagas ia masih berjoget ria. "Emang kamu yakin kamu naik kelas," ucap Pak Bagas lagi.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang