Jangan lupa vote and komen nya ....
Happy Reading...
Raga langsung saja membawa Luna ke UKS, sesampainya di UKS Raga langsung saja membaringkan tubuh Luna diatas kasur UKS.
"Kak mending langsung bawa ke rumah sakit aja kak, soalnya kepalanya kak Luna lumayan Parah dan banyak ngeluarin darah," ujarnya.
"Arghhh!" Raga mengusap wajahnya kasar. "Za siapin mobil," kata Raga sambil mengendong tubuh Luna lagi.
"Gue kan gak bawa mobil Ga," ucap Eza.
"Mobil gue aja," sahut Raina tiba-tiba yang berdiri di depan pintu UKS.
Raga berjalan sedikit lebih cepat menuju parkiran.
"Za lo kasih tahu Pak Bagas, biar gue yang temani Raga kerumah sakit," ujar Argan.
"Argan aku ikut," ucap Raina sambil menahan lengan Argan.
"Gak usah kamu disini aja, nanti kalau ada apa-apa aku langsung kabarin kamu,"
Raina hanya mengangguk kepalanya saja dan Argan langsung berlari menuju parkiran mobil Raina.
Argan langsung memasuki mobil Raina dan langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.
"Argan lo bisa lebih cepat gak sih!" Sentak Raga.
"Iya ini juga gue sudah cepat, lo jangan panik dong, kan gue panik juga!"
Tak butuh waktu lama Argan sudah sampai di area rumah sakit dan langsung memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit. Sedangkan Raga langsung saja membawa Luna kedalam.
Raga langsung membaringkan tubuhnya Luna di atas ranjang. "Dok!"
Dokter yang mendengar suara itu langsung saja membersihkan darah terlebih dahulu yang ada di kepalanya Luna, setelah membersihkan darah di kepalanya Luna, ia langsung memeriksa keadaan Luna.
"Akhh Plis lepasin gue!" Jerit Luna dengan mata yang masih terpejam.
Dokter yang mendengar jerit Luna langsung saja menyuruh suster mengambil Obet Alprazolam (obat untuk mengatasi gangguan kecemasan.)
"Tolong ambilkan saya obat penenang,"
Langsung saja ia mengambil obat itu, setelah itu suster langsung saja memberikannya pada dokter.
Dokter langsung saja menyuntikkan obat itu pada lengan Luna, seketika Luna langsung tertidur pulas.
"Ini gak ada efek sampingnya kan Dok?" tanya Raga.
"Kalau efek yang serius gak ada, hanya saja dia kan merasa pusing," jawabanya.
"Berapa lama,"
"Sekitar 10 sampai 18 jam," katanya lagi. "Kalau gitu saya permisi dulu," lanjutnya lalu keluar dari ruangan Luna.
Argan langsung saja mendudukkan dirinya di sofa rumah sakit, sedangkan Raga duduk di samping Luna. Argan yang melihat Raga memegang tangan Luna pun langsung bertanya.
"Raga," panggil Argan sambil merebahkan tubuhnya di kursi. "Lo pacaran sama Luna?" tanya Argan sambil mengarahkan kepalanya kearah Raga.
"Iya," singkat Raga tanpa menoleh kearah Argan.
"Sudah gue duga," gumam pelan Argan.
***
Disatu sisi Rio dan Citra membawa Bella dan kedua temannya menuju ke ruangan BK. Diruang BK sudah ada Ibu Susi, Ibu Luna, Pak Bagas serta wali kelas Bella, Pak Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (SELESAI)
Fiksi RemajaJANGAN LUPA DI FOLLOW!! (Yuk Bantu sampai 100k pembaca) Ini cerita tentang Luna yang hatinya berkali-kali dipatahkan, dan Raga dengan segala keegoisannya. "Kalau gue bilang, sekarang gue butuh lo gimana? Lo mau balik sama gue," tutur Luna pada Raga...