36 - Baikan

805 50 1
                                    

Minta vote and komen nya dong gais ...

Happy Reading...


Rani dan Raina sudah pergi meninggalkan kelas, tersisa Luna dan pak Bagas. Pak Bagas yang melihat Luna masih menundukkan kepalanya langsung menghampiri Luna.

"Kamu tenang aja, saya dan ibu Susi sedang mencari tahu siapa nya nyebarin foto kamu," ucap Pak Bagas. "Masalah panggilan orang tua Bapak akan usahain orang tua kamu gak dipanggil, jadi sekarang kamu pulang dan jangan mikirkan masalah ini, biar Bapak yang urus masalah kamu," jelas Pak Bagas.

"Maafin saya ya Pak Bagas, udah bikin Bapak malu," kata Luna.

"Enggak, Bapak gak malu," jawabnya. "Bapak yakin pasti ada orang yang gak suka sama kamu, makanya dia nyebarin foto kamu," kata pak Bagas. "Kalau gitu saya duluan, sudah di tungguin istri saya soalnya," ucap Pak Bagas lalu pergi.

"Iya, hati-hati ya pak Bagas," seru Luna.

Perasaan Luna sedikit lega sekarang, Luna beruntung mempunyai wali kelas seperti pak Bagas. Ketika Luna ingin keluar kelas tiba-tiba saja hape Luna berdering.

Drett drettt

"Arka," gumam Luna yang melihat nama Arka tertera di layar handphonenya. "Iya kenapa Arka," kata Luna yang mengangkat telponnya.

"David udah ada di depan sekolah Lo, sekarang Lo ikut dia nanti gue jelasin," ucap Arka dan langsung memutuskan telponnya.

Luna terdiam selama beberapa detik dan mencoba mencerna ucapan Arka barusan, tanpa membuang banyak waktu Luna langsung saja mengambil tasnya dan berlari keluar kelas.

Luna melihat seseorang yang sedang melambaikan tangannya padanya, tanpa pikir panjang Luna langsung saja menghampirinya.

"Langsung naik aja," ujar David yang langsung menyuruh Luna menaiki motornya, dan Luna hanya menganggukkan kepalanya saja.

Disatu sisi Luna tak sadar kalau dari tadi Rani dan Raina sedang menunggunya di depan sekolah.

"Ehh, itu Luna ya? " Ujar Raina sambil menunjuk ke arah Luna.

"Iya kayaknya dia lagi buru-buru gitu," kata Rani yang melihat Luna juga. "Tapi Luna sama siapa ya," ucapnya lain.

"Gue juga gak tahu," jawab Raina. "Apa kita ikutin aja kali ya," seru Raina.

Rani langsung melirik kearah Raina. "Yuk," ajak nya.

Rani dan Raina langsung saja buru-buru memasuki mobil mereka dan segera mengikuti Luna dari belakang.

Tak butuh waktu lama David sudah Sampai di depan rumah Anya bersama Luna. Luna yang masih bingung langsung bertanya pada David.

"Sebenarnya ada apa sih?" tanya Luna pada David. "Kenapa Lo bawah gue kesini?" ucapnya lagi.

David yang mendengar suara Luna langsung melihat kearah Luna.

"Lo lihat sendiri aja, keadaan saudara Lo didalam," jawab David.

Luna yang langsung mengingat nama Anya dikepalanya langsung berlari masuk kedalam rumah Anya. Sesampainya didalam Luna sudah melihat beberapa teman Anya termasuk Arka yang sedang berdiri didepan pintu kamar Anya.

"Anya mana?" tanya Luna.

"Masih didalam, dia gak mau keluar kamar," ucap Arka yang masih berdiri didepan pintu kamar Anya.

"Sejak kapan?" tanya Luna lagi.

"Semenjak kejadian itu," kata Arka.

"Kenapa Lo gak kabarin gue," ucap Luna, sedangkan Arka hanya diam saja.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang