33 - Anya

906 51 19
                                    



Jangan lupa vote and komen...

Happy Reading...

Dilain tempat di SMA Pelita Anya dan kedua temannya sedang berada di belakang taman sekolah. Ketika Anya, Dara dan Naumi sedang duduk di kursi taman sekolah tiba-tiba saja datang seseorang perempuan yang mendatangi mereka.

"Ngapain Lo kesini," ucap Anya yang menatap sinis kearah perempuan yang sedang berdiri di depannya ini.

"Anya, Lo gak sopan banget sama nyokap Lo," kata Dara pada Anya.

"Bukan urusan Lo!" Seru Anya lalu pergi.

"Anya Mama mau bicara sama kamu," ujarnya sambil menahan lengan Anya.

Anya yang merasa di tahan langsung menepis tangannya. "Ck, gak usah pegang-pegang!"

"Mama cuman mau bicara sebentar aja sama kamu," mohonnya pada Anya.

"Lo bukan Mama gue!" Marah Anya dengan mata yang berkaca-kaca. "Mama gue sudah mati, jadi jangan pernah ngaku-ngaku kalau Lo Mama gue lagi. Gue BENCI," kata Anya lalu pergi.

Hati nya benar-benar hancur mendengar perkataan anaknya barusan, Anya sudah tidak mengakuinya lagi sebagai ibunya. Sedangkan Dara dan Naumi hanya bisa diam melihat perlakuan Anya pada ibunya sendiri.

"Tante kami permisi," ucap Naumi lalu pergi bersama Anya.

Disini Anya langsung berlari menuju kekelas hatinya benar-benar sakit sekarang. Entah mengapa setiap kali Anya bertemu dengan Mama hatinya langsung merasakan sakit.

Arka yang melihat Anya sedang berlari langsung menahan lengan Anya. "Lo kenapa?" tanya Arka yang melihat mata anyay berkaca-kaca.

Anya yang mencoba untuk menahan air matanya kita jatuh juga. "Hikss... Hiks...," Anya langsung menangis sambil menundukkan kepalanya.

"Anya Lo kenapa nangis," kata Arka lagi.

"Ar... Dia datang lagi," ucap Anya yang masih menangis.

"Nyokap Lo,"

Anya tak menjawab melainkan hanya mengangguk kepalanya saja. Arka yang melihat Anya masih menangis langsung menarik Anya dalam pelukannya. "Usttt sudah jangan diingat-ingat lagi," kata Arka sambil mengusap lembut rambut Anya. "Kenapa gak coba ngomong baik-baik aja sama nyokap lo," ucap Arka pada Anya.

"Gue gak bisa Ar, setiap gue ketemu dia hati gue sakit hiksss," jawab Anya yang masih dalam pelukan Anya.

"Iya gue ngerti, sekarang diam Jangan nangis lagi," kata Arka sambil mengusap air mata Anya.

"Jangan pernah ninggalin gue ya Ar," ucap Anya dengan air mata yang masih mengalir. "Cuman Lo yang gue punya sekarang," lanjutnya.

Arka menggangukkan kepalanya. "Gue janji gak akan pernah ninggalin Lo. Udah jangan nangis lagi nanti cantiknya ilang," kata Arka sambil tersenyum pada Anya.

"Lo udah makan?" tanya Arka. Anya menggeleng kepalanya saja. "Gue pesanin makan dulu. Lo kekelas aja," lanjut Arka.

"Jangan lama,"

"Iya,"

Anya langsung pergi kekelas sedangkan Arka menuju ke kantin, ketika Arka ingin pergi ke kantin tiba-tiba Dara dan Naumi datang.

"Ehhh tunggu," cegah Naumi. "Anya mana?" tanya Naumi.

"Dikelas. Jagain dia, kalau sampai terjadi sesuatu Lo berdua yang kena," ucap dingin Arka lalu pergi.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang