Jangan lupa vote and komen...
Happy Reading...
Setelah Anya pergi Arka langsung membalikkan badannya, ketika Arka membalikkan badannya ia tak sengaja melihat Luna yang sedang berdiri di pojokan sambil menatapnya.
"Luna," gumam pelan Arka.
"Gue saudara yang paling jahat, pantas aja Anya benci sama gue," lirih Luna.
"Bukan salah Lo, dan bukan siapa-siapa," kata Arka. "Emang kaya gini jalan Lo," ucap Arka pada Luna. "Sekarang Lo pulang, gue antar," lanjut Arka.
"Gak perlu," tolak Luna. "Mending Lo susul Anya, gue takut dia ngelakuin hal aneh," ucap Luna.
Arka hanya menganggukkan kepalanya. "Gue duluan, didalam masih ada Juan, David sama Azka Lo minta antar aja sama mereka," seru Arka lalu pergi.
Setelah Arka pergi menyusul Anya, Luna langsung masuk kembali untuk mengambil tas nya.
"Gue pulang dulu," ujar Luna pada Juan, David dan Azka.
David, Juan dan Azka yang mendengar suara Luna langsung melihat kearah Luna yang sudah berdiri sambil menggendong tas dipunggungnya.
"Azka Lo antar gin," pinta David pada Azka.
"Gue sendiri aja," ucap Luna.
Azka yang tadinya berdiri kini mendudukkan dirinya kembali.
"Arka yang nyuruh, dia tadi chat gue," kata David.
"Yaudah," pasrah Luna. "Sebelumnya makasih sudah nolongin gue," ucap Luna.
"Santai aja kali udah tugas kami nolongi cewek," sahut Juan. "Apa lagi orangnya kaya Lo," sambung Juan sambil cengengesan.
"Yeee bisa aje Lo," ucap Azka.
Luna hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Juan.
"Lo Juan adeknya Raina ya," kata Luna sampai-sampai membuat Juan langsung melihat kearahnya.
"L-lo ingat muka gue," ucap Juan.
Luna hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Jangan kasih tahu Raina dong kalau gue ikut gang motor," mohon Juan. "Habis gue gak dikasih uang jajan," lanjut Juan.
"Oohhh jadi selama ini Lo belum di tahu sama orang tua Lo," ucap Azka tiba-tiba.
"Kalau gue kasih tahu Arka berabeh lu, apalagi kalau gue kasih tahu Raga habis Lo di keluarin, dari Warior Geng," sahut David juga.
Luna yang mendengar nama Raga hanya mengerutkan keningnya saja, sepertinya nama Raga sudah tak asing lagi baginya.
"Raga mana?" tanya Luna.
"Lo gak kenal Raga, Raga SMA Ga-" potong Juan tiba-tiba.
"Ehhh jangan dong, gitu Lo sama teman sendiri," kata Juan. "Gue tuh sebenernya di bolehin ikut cuman gue belum bilang aja," lanjut Juan. "Lu pada kan juga tahu Mami sama Papi gue sibuk," kata Juan lagi.
"Elehhh alasan Lo doang mah itu," ucap Azka pada Juan. "Habis gue anterin Luna gue langsung kasih tau Bang Arka Lo," ancam Azka lagi. "Gue antar Luna dulu," lanjut Azka sambil memasang jaketnya.
Luna dari tadi hanya tertawa kecil melihat wajah kocak Juan. "Gue pamit," pamit Luna.
"Hati-hati Lo berdua," ucap David.
"Bang," panggil Juan dan langsung duduk di samping David. "Jangan kasih tahu Bang Arka sama Bang Raga dong," rengkek Juan pada David.
"Kenapa Lo rengkek-rengkek," kata David.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (SELESAI)
Teen FictionJANGAN LUPA DI FOLLOW!! (Yuk Bantu sampai 100k pembaca) Ini cerita tentang Luna yang hatinya berkali-kali dipatahkan, dan Raga dengan segala keegoisannya. "Kalau gue bilang, sekarang gue butuh lo gimana? Lo mau balik sama gue," tutur Luna pada Raga...