7 - sorry

2.4K 518 78
                                    

Jangan lupa vote and komen...
.

.

.

Salamat membaca

Setelah mereka semua sepakat dengan keputusan mereka untuk membantu Luna, kini mereka beralih melihat Bara yang masih diam saja dari tadi, entah apa yang membuat nya tidak mengeluarkan suara sama sekali.

"Lo gak ikut Bar," kata Adit.

"kaga males gue ada Raina," ucap Bara dan langsung keluar kelas.

Raina yang mendengar ucapan Bara hanya terdiam karena melihat muka datar Bara, dan membuat teman teman nya terdiam melihat sikap tak biasa Bara. Adit, Bayu, dan Angga pun menyusul Bara untuk menanyakan apa yang terjadi sama Bara kenapa ia tidak mau pergi kalau ada Raina.

"Gue nyusul Bara dulu," ucap Adit pamit pada Luna, Rani dan Raina dan di susul oleh Bayu dan Angga.

Kini pandangan Rani dan Luna menuju pada Raina, Raina yang ngerasa di lihati oleh Rani dan Luna pun sudah tau pasti mereka berdua menayakan apa yang terjadi pada dirinya dan juga Bara.

"Lo kenapa sih sama Bara," ujar Rani pada Raina.

"Iya, kenapa sih lo. Coba lo ingat salah lo apa," kata Luna pada Raina.

Raina pun mengingat kesalahan apa saja yang ia perbuat oleh Bara samapai sampai bara mendiaminya hari ini, tapi seingat Raina dia hanya menarik rambut Bara itu saja gak lebih.

"Apa jangan-jangan, gara-gara gue tarik rambutnya kuat amat ya, soalnya gue sempat lihat dia lagi mijit-mijit kepala dia gitu," jelas Raina pada Rani dan Luna. "Tapi masa karena itu doang sih dia marah sama gue, malah bilang segala lagi gak mau ikut kalau ada gue," kata Raina dengan sedikit kesal.

"Ya bisa jadi, karena lo narik rambutnya kencang banget," jawab Rani.

"Aduhhh gue merasa bersalah kalau misalkan kepala dia sakit beneran gara- gara gue jambak," ujar Raina gelisah. "Jadi gue harus gimana dong," lanjut Raina sambil melirik Rani dan Luna.

"Ya, lo minta maaf sama dia," ucap Luna.

"Mending kita susul aja gin mereka diluar," kata Rani sambil berjalan keluar dan di ikuti oleh Luna dan Raina.

Di sisi lain setelah mereka bertiga menyusul Bara, mereka menanyakan apa yang terjadi pada Bara, apa karna kejadian di kantin tadi, atau karna hal lain.

"Bar lo kenapa sih, lo gak mau bantuin Luna atau karena ada apa nih," njarAdit pada Bara.

"Yaa mau, tapi gue males kalau ada Raina," sahut Bara lagi.

"Lo kenapa sih sebenarnya sama si Raina, lo masih kesel sama dia gara-gara Raina narik rambut lo? emang kepala lo masih sakit?" Kata Adit.

"Iya lo kenapa sih, jadi ceritanya lo mau balas gitu jambak rambut dia," ucap Bayu pada Bara, sedangkan Angga hanya mendengarkan cerita mereka.

"Ya gak gitu juga kali, lo pikir gue cowok apaan main jambak-jambak kan," jawab Bara.

"Turus lo kenapa? " tanya Bayu lagi.

Bara terdiam ia binggung mau balas dengan apa gak mungkin juga kan ia harus menjambak balik rambut Raina bukan gaya Bara banget.

"Gue punya ide, bagaimana lo kerjain aja si Raina aja,'' ujar Adit.

"Maksud lo," kata Bara

"Makanya jangan di potong dulu omongan gue," geram Adit lagi.

"Jadi maksud gue gini, nanti lo pulang aja mereka pasti nanyain keadaan lo kan, nah entar gue bilang dah kalau lo pulang karna kepala lo pusing," jelas Adit dan lagi-lagi di potong oleh Bara

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang