9- Kamar mandi

1.6K 189 10
                                    

IKLAN!

OH HAI MY ANGEL!

MAAF ADA IKLAN DI PEMBUKAAN

AKU MAU MEMBERITAHUKAN SEKALIGUS NANYA. AKU DAN TIM ADA PROJEK UNTUK MEMBUAT Q&A EKSKLUSIF BERSAMA PENULIS-PENULIS NOVEL TERKENAL YAITU:

-PENULIS NOVEL RAZELLA (18,8 JUTA KALI DIBACA)
-PENULIS NOVEL IPA & IPS (10 JUTA KALI DIBACA)
-ALAN X ALIN (8 JUTA KALI DIBACA)

SERTA PENULIS-PENULIS LAINYA.

BAGI KALIAN YANG BERMINAT, SILAHKAN KOMEN DI BAGIAN INI. SO, SEMOGA KALIAN EXCITED MENDENGARNYA ^^

OKE, SELAMAT MEMBACA><

Seorang gadis berambut ikal sedang mengikat tali sepatunya, gadis itu duduk disebuah kursi yang langsung menghadap ke arah pintu masuk kelas.

Gadis itu mendesah berat. "Panas-panas gini malah olahraga. Bener-bener ya Pak Joko. Dia gak tau apa kulit gue tuh mahal dari ujung kaki sampai ujung kepala?" kali ini ia mengomel sendiri.

"Yaelah, udah biasa kali. Pak Joko tuh suka banget sama yang panas-panas. Gak cuaca, minuman, makanan, sampai vidio," kata salah satu temanya yang sedang memegang cermin kecil.

"Vidio apaan yang panas?" tanya cewek berambut ikal tadi.

"Ya... Vidio rumah kebakaran kali, kan panas," jawab temanya itu.

Ya, hari ini adalah jadwal bagi kelas Gema untuk pelajaran olahraga, semua murid diminta untuk mengganti seragam olahraga yang sangat khas dengan SMA Mentari.

Semua murid agaknya kurang suka jika sudah pelajaran olahraga, ya karna jam pelajaran olahraga mereka di jam 12 siang. Bisa dibayangkan dong betapa panasnya sinar matahari menyengat.

Oleh karna itu, murid-murid lebih banyak-banyak berdoa yang buruk-buruk ketimbang yang baiknya. Kebanyakan mereka berdoa agar turun hujan tiba-tiba, atau Pak Joko yang tiba-tiba berhalangan hadir.

Selain karna jam pejalajaranya yang terlalu siang, beberapa murid juga mengeluhkan seragam olahraga mereka, menut mereka seragam ini terlalu mencolok, bayangkan saja baik laki-laki ataupun perempuan memakai seragam berwarna ungu terang. Ya bagi cewek tidak masalah, kalau untuk cowok? Ya mati sudah rasanya.

Namun itu semua tak berpengaruh apapun bagi seorang Gema alvantara, mau memakai seragam apapun cowok itu masih terlihat keren saja, bahkan saat dirinya hanya memakai baju putih polos saja sudah sangat keren. Aset nomor satunya selalu membuatnya begitu.

Gibran celingak-celinguk sendiri, melihat ke kanan dan kiri jalanan koridor. Entah apa yang cowok itu cari, namun itu sedikit membuat Gema dan Nando jadi risih sendiri melihatnya.

"Nyari apa sih, Gib? Gue cape liatin lo dari tadi," oceh Nando.

"Siapa lagi emang yang gue cari?" balas Gibran.

"Emangnya lo nyari siapa sih, njir?"

Gibran menghela napas sebentar, cowok itu melihat ke arah Nando.

"Nyari Pak Joko lah, lo pikir nyari siapa?" kata Gibran lalu mengulang aktivitasnya beberapa detik lalu.

"Lagi sibuk kali, ngurus ayamnya lahiran," celetuk Gema ngaco.

Pacar Dari Neraka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang