PHOTO CARD SPECIAL!
DAPATKAN GRATIS SETIAP KALIAN MEMBELI SATU MENU PDN MEAL'S!
HUBUNGI: 12345 (MARI KITA MENGHITUNG)
—SELAMAT MEMBACA—
Keadaan kelas ramai seperti biasanya, manusia-manusia penghuninya pun sibuk dengan kegiatan di dunianya masing-masing. Bermain kejar-kejaran sepertinya sebuah permainan andalan para laki-laki untuk mengisi waktu mereka. Lain halnya dengan 4 gadis yang sibuk mencatat hasil tugas dari temanya.
Mata Hana tertuju pada Nindi yang duduk di depan mejanya. Gadis bertubuh gempal itu sepertinya sedang sibuk menaburkan bedak di kedua pipinya.
"Bagus gak?" tanyanya meminta pendapat Hana.
Hana mengangguk. "Bagus kok," komentarnya tulus.
Nindi tersenyum sumringah. "Gak sia-sia gue nonton tutorial di youtube sampe malem."
"Amanda mana?" tanya Hana. Jelas saja sedari tadi ia tak melihat keberadaan Amanda, biasanya gadis itu tak pernah datang kesekolah melewati jam setengah tujuh. Dan sekarang? Waktu sudah menunjukan pukul 06.45.
"Dijalan kali. Lo kan tau sendiri betapa sibuknya ibu kota ini pas jam segini," kata Nindi seraya berpose imut di depan kamera ponselnya.
Cekrek!
Cekrek!
Dua buah foto Nindi tankap dengan kamera ponselnya. Saat melihat hasilnya Nindi langsung tersenyum sumringah. Lumayan imut.
"Lo harus foto sama gue," ajak Nindi. Hana menolehkan kepalanya menuju ponsel Nindi. "Satu, dua, tig-"
Cekrek!
Satu foto lagi Nindi ambil, gadis itu langsung memeriksa hasilnya, setelahnya Nindi membuka aplikasi Instagram dan lalu memilih beberapa foto yang akan ia posting di sana. Termasuk foto bersama Hana.
"Pagi-pagi udah pada foto-foto aja."
Suara yang entah dari mana asalnya membuat Hana dan Nindi menoleh ke sumber suara, keduanya langsung bisa menemukan sesosok gadis cantik dengan rambut tergerai panjang, meskipun senyumnya tipis namun mampu membuat siapapun terpanah olehnya. Terlihat sangat manis.
"Tumben lo telat?" kata Nindi.
Amanda meletakan tasnya diatas kursi. "Macet."
"Bosen banget denger alasan telat, alasan yang dipake karna macet. Kebanyakan 99 persen warga indonesia kalo telat pasti pake alasan itu," cetus Nindi.
"Biasa lah, Nin," balas Amanda.
"GUYS! GUE BAWA HASIL ULANGAN HARIAN MTK KEMARIN!"
Seruan maha memggelegar nan lantang berhasil menarik perhatian dari seisi kelas, semuanya langsung melihat ke satu sumber suara yang tengah berdiri di depan kelas dengan memegang lembaran kertas di tanganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Dari Neraka (END)
Ficțiune adolescențiMeskipun Hana tak mengetahui apa yang terjadi, namun tatapan mata dari cowok yang baru saja menabraknya itu, mengisyaratkan bahwa ia tak boleh memberitahukan keberadaanya. Memang bukan masalah bagi Hana untuk menolong cowok itu, namun karna hal itu...