HAI MY ANGEL!
SELAMAT WELCOME DI PART 46^^
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE CERITANYA!
JANGAN LUPA KASIH SARAN DIKOLOM KOMENTAR
AJAK TEMEN-TEMEN KALIAN UNTUK BACA JUGA YA><
OKE, KEPANJANGAN INTRONYA. SELAMAT MEMBACA^^
"Surat? Lagi?"
Hana menghela napas berat, kalau sudah menyangkut benda bernama 'surat' pasti dia sudah hafal betul bagimana bentuk dan isi didalamnya.
Mang Jaka mengangguk, pria paru baya itu merogo saku celananya dan mengeluarkan sebuah surat dengan amplop berwarna hitam.
Hana langsung terdiam, ia tak bisa berkata-kata dan langsung saja mengambil surat itu. Ini kali keduanya menerima surat dengan warna gelap ini.
"Tadi ada orang dateng kesini. Katanya mau nganterin surat. Mang Jaka jadi bingung, orang itu pake masker warna hitam, jaket hitam, celana hitam, pokonya semuanya hitam deh, sampe motornya juga hitam. Mang Jaka gak kenal sama orang itu."
"Mang Jaka tanya gak siapa namanya?"
Mang Jaka menggelengkan kepalanya cepet.
"Mang Jaka gak kenal, pas ditanya juga dia malah langsung pergi dan gak jawab. Tapi kalo Mang Jaka liat, kayanya dia orang yang sama yang nganterin surat kemarin sama kotak hitam yang isinya potongan foto Non Hana."
Hana terdiam mematung, ia jadi penasaran dengan sosok yang Mang Jaka maksud. Apakah mungkin itu adalah pelakunya?
"Yaudah atuh ya, Mang Jaka balik lagi ke Pos, mau nonton bola," pamit Mang Jaka.
"Oh iya, Mang. Makasih ya."
"Iya, Non."
Pria paru baya itu segera pergi dari ruang tengah, meninggalakan seorang gadis berseragam lengkap dengan sebuah surat berwarna hitam ditanganya.
Hana menatap surat itu, ia membolak-balikan surat beramplop hitam itu. Dan untuk kedua kalinya ia tak menemukan sang pengirim surat berwarna hitam ini.
Tanganya beralih dan membuka amplop, mengeluarkan secarik kertas dari sana.
Hana memrentangkan kertasnya, hingga pada akhirnya keningnya berkerut bingung.
Sebuah gambar siluet hitam yang digambar dari tinta pulpen Hana dapatkan lagi, dan bahkan kini gambaran itu semakin menyeramkan saja.
Hana mendekatkan kertasnya saat melihat sesuatu yang menarik perhatianya. Tepat dibagian kepala gambar itu Hana menemukan sebuah tulisan 'Hana sang pelacur' yang ditulis sangat kecil.
Hana menjauhkan lagi kepalanya, ia begitu takjub sekaligus ngeri. Bagaimana mungkin sang pelaku menggambarnya dengan sangat amat detail?
Tangan gadis itu meremas kuat gambar dengan amplopnya, lalu ia buang pada sebuah tong sampah berwarna merah muda yang tepat berada dibawah tangga.
Hana mendesah berat, hari yang menyiksa ini kapan akan berakhir? Kapan ia akan tahu siapa pelaku dibalik ini semua?
-oOo-
Gema membuka pintu kamarnya. Setelah berada didalam kamar, sebuah sosok yang tengah berdiri didepan meja belajarnya membuat ia mematung ditempat.
Sosok yang tengah memegang sebuah foto ternyata tersadar, ia membalikan tubuhnya hingga kedua matanya menemukan sang pemilik kamar tengah berdiri didepan pintu masuk kamarnya dengan seragam sekolah yang masih lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Dari Neraka (END)
Ficção AdolescenteMeskipun Hana tak mengetahui apa yang terjadi, namun tatapan mata dari cowok yang baru saja menabraknya itu, mengisyaratkan bahwa ia tak boleh memberitahukan keberadaanya. Memang bukan masalah bagi Hana untuk menolong cowok itu, namun karna hal itu...