"Bentar-bentar kamera gue belum nyala," Gibran sibuk sekali menyalakan kameranya, sedari tadi tak mau fokus dan tetap blur.
"Nah! Akhirnya!" ucapnya lega, kini kameranya mulai fokus kembali.
"Halo guys kambali lagi di channel gue Gibran. Channel satu-satunya yang paling ditunggu setiap videonya."
"Oke guys, hari ini gue ada di acara syukuranya cerita PACAR DARI NERAKA yang udah ending! Gue lagi ada di depan rumah Hana. Kebetulan hari ini kita mau makan-makan."
Gibran berjalan dengan kamera yang masih ia angkat, kini ia mengarahkan kameranya untuk memberitahukan kepada subscribernya tentang suasana syukuran ini.
"Banyak banget makanan disini, banyak banget orang yang dateng pake baju batik. Kok kaya ke kondangan ya? Padahal gue rapih banget nih pake jas item."
"Ka, Gema belum datang?" tanya Nindi tiba-tiba menghampiri. Gadis yang memakai dress putih itu membawa sepiring kecil potongan kue.
"Belum, emang gak ngabarin?" tanya Gibran.
"Udah, tapi gak dibales. Gimana nih acanya udah mau dimulai?"
"Bentar deh nanti gue tanyain."
"Yaudah, kalo gitu gue ke dalem dulu ya. Ngurus si Hana belum selesai," pamit Nindi lalu berlari kecil menuju masuk.
"Ah nyusahin nih pemeran utama!" gerutu Gibran.
-oOo-
"Yo-yo-yo! Kali ini gue ketemu Nando, temen gue di cerita ini. Say hay dong sama subscriber gue!"
"Halo guys, jangan lupa follow ig gue!" kata Nando seraya melambai-lambaikan tanganya didepan kamera.
"Gimana nih, Ndo rasanya main di cerita ini?"
Nando berdeham panjang. "Gue sih seneng banget ya, karna ini kan produksinya paling panjang setau gue. Gue mah sih santuy aja, seneng," jawab Nando.
"Oke. Jawaban lo gak kreatif," kata Gibran seenaknya.
-oOo-
"Oke kali ini gue mau nemuin cewek yang dibully habis-habisan dicerita ini karna karakter jahatnya. Ini dia Amanda!"
Amanda yang tengah sibuk meminum es boba itu akhirnya mau tak mau menyapa saja.
"Hai, gue Amanda!"
Keduanya kini duduk di kursi yang memang disediakan dan terjajar rapih dihalaman rumah Hana.
"Gimana perasaan lo jadi pemeran antagonis di cerita ini?" tanya Gibran memulai sesi obrolan.
"Ya gue seneng aja sih," jawab Amanda seadanya.
"Lo gak gimana-gimana gitu karna peran lo itu, lo dapet hujatan parah?"
Amanda menghela napas pelan, ia sedikit membalasnya dengan senyuman.
"Gini, kalo yang baca kebawa emosi, berarti gue meraninya bagus dong? Itu tandanya skil gue ngaduk-ngaduk emosi pembaca itu udah high!"
"Wah, cakep-cakep! Pinter lo!"
"Jelas, orang peranya aja gue pinter, gak kaya lo, bego!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Dari Neraka (END)
Teen FictionMeskipun Hana tak mengetahui apa yang terjadi, namun tatapan mata dari cowok yang baru saja menabraknya itu, mengisyaratkan bahwa ia tak boleh memberitahukan keberadaanya. Memang bukan masalah bagi Hana untuk menolong cowok itu, namun karna hal itu...