HAI MY ANGEL!
SKUY DIMONGGOIN!
Oke, kenapa aku Namain special chapter karna aku mau mengumumkan bahwa Gema Alvantara telah terpilih menjadi brand ambassador e-commerce tersebesar SE-BOJONG GEDE!
Jangan lupa belanja di SHOLEEH. GRATIS ONGKIR, BELANJA SAMPAI MAMPUS!
manda, pagi-pagi begini ia harus repot bulak-balik masuk ke kantor guru. Ditemani oleh Hana dan Nindi, ketiga gadis itu diperintahkan Pak Joko untuk mengambil beberapa barang dalam kardus untuk diantar menuju perpustakaan.
Ketiganya nendengus kesal. Harusnya mereka bertiga pagi-pagi begini sarapan dan bukan disuruh angkat barang, untung saja barang-barang yang ada didalam masing-masing tak berat, jadi ketiganya bisa mengangkatnya dengan mudah.
Hana dan Nindi menyeka peluh yang keluar dari dahinya, sial! Pasti sunblock Nindi sudah suntur sekarang. Kedua gadis itu memilih duduk dikursi panjang lorong, ketiganya malah berhenti bekerja dan membiarkan Amanda pergi mengangkat kardus itu sendirian.
"Itu ada satu lagi," kata Amanda, seketika itu juga kedua gadis itu berpura-pura amat lemas kehabisan tenaga, semoga saja dengan cara itu Amanda berniat untuk membawa kardusnya satu lagi.
"Bentar deh, Nda. Gue capek banget," keluh Nindi menyenderkan tubuhnya pada senderan kursi.
"Aduh! Gue juga kayanya capek!" timpal Hana setelah mendapat tatapan dari Amanda.
Amanda menghela napas berat, mau tak mau ia harus rela mengangkat satu lagi kardus yang tersisa.
Amanda beranjak pergi, gadis itu kembali lagi menuju kantor guru yang berada diujung koridor. Jarak antara kantor guru dan perpustakaan memanglah ujung dengan ujung kolidor, tak terlalu jauh.
Hana dan Nindi saling menatap jahil, kedua gadis itu berhigh-five.
Amanda mengangkut satu lagi kardus yang berukuran paling besar dibanding kardus-kardus yang tadi ia bawa, berat kardus itu pun bertambah hingga Amanda perlu mengeluarkan tenaga lebih dari pada sebelumnya.
Gadis itu berhasil mengangkat kardus meski dengan kekuatan penuh yang ia miliki. Amanda langsung keluar dengan jalan yang sedikit dipercepat karna tanganya cukup pegal.
Baru saja ia keluar pintu kantor guru, ia tak sengaja berpapasan dengan seorang cowok bertubuh tinggi besar. Seketika kaki Amanda terangkat lurus hingga menutup jalan bagi cowok itu untuk melangkah maju.
Sang cowok akhirnya memberhentikan langkahnya, tatapanya kemudian tertuju kearah sang pelaku yang berani-beraninya menghalangi jalanya.
Setelah memastikan bahwa cowok itu diam ditempatnya, Amanda menurunkan kakinya dan segara berdiri didepan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Dari Neraka (END)
Novela JuvenilMeskipun Hana tak mengetahui apa yang terjadi, namun tatapan mata dari cowok yang baru saja menabraknya itu, mengisyaratkan bahwa ia tak boleh memberitahukan keberadaanya. Memang bukan masalah bagi Hana untuk menolong cowok itu, namun karna hal itu...