SELAMAT MEMBACA PART 40^^
JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN SHARE CERITANYA^^
JANGAN LUPA BAHAGIA^^
JANGAN LUPA POSISINYA HARUS ENAK DULU^^
SKUY DIMONGGOIN!
"Aduh, siapa sih pagi-pagi bunyiin klakson?"
Sedari lima menit lalu suara klakson motor terdengar sangat keras hingga memekakan telinga, suaranya pun hingga sampai kearah dapur tempat dimana Hana sedang menikmati nasi goreng buatan Mamanya tadi.
Hana berdecak kesal, gadis yang sudah memakai seragam lengkapnya itu langsung membuka gerbang rumahnya penuh amarah, ingin melihat siapa orang yang tidak tau tatak ramah yang membunyikan klakson motornya itu.
Setelah gerbang terbuka, mata Hana dibuat membelalak melihat sesosok cowok dengan motor yang begitu Hana kenal. Meski wajahnya tak terlihat karna helm fullfacenya, namun dari perawakanya Hana kenal, bahkan sangat kenal!
Hana menghela napas berat, mendekati cowok yang duduk diatas motornya. Akibat suara bising motor cowok itu yang menggangu pendengaranya, Hana memutar kunci motor yang tergantung dan langsung mematika mesin.
Sang pemilik motor membuka helm fullfacenya, cowok itu tak lupa menyugar rambutnya ke arah belakang.
Tatapan Hana jengah, benar kan apa yang ia bilang. Cowok tengil ini lagi!
"Ngapain sih? Berisik tau gak?" sungut Hana.
"Ngajak lo berangkat bareng," jawab Gema.
"Gue udah pesen--"
"Ojek online?" serobot Gema. Sepertinya ia sudah begitu hafal lanjutan dari setiap ucapan Hana.
"Gue, kan, gak suruh lo jemput gue."
"Gue yang mau. Gue cuman mau mastiin pacar gue gak kenapa-kenapa. Mulai hari ini, lo berangkat dan pulang bareng gue!"kata Gema dengan tegas.
"Gak perlu, gue masih mampu, kok, buat balik sendiri. Gue bisa pesen ojek online, naik angkot, jalan kaki kalo gue mau."
"Iya terserah lo. Udah cepet naik, bentar lagi masuk sekolah, lo gak liat jam?"
Hana mendesah pelan, gadis itu merogo saku roknya dan mengeluarkan sebuah benda pipih dari sana. Hana melihat jam dilockscreen. Jam sudah menunjukan pukul 06.40 dan Hana masih berada dirumahnya.
"Lo mandinya ngaret?" kata Gema.
"Gak ya. Gu... Gue cuman telat aja bangunya," jawab Hana sedikit terbata.
"Yaudah cepet naik. Keberu telat."
"Terus ojek gue gimana?" tanya Hana.
Gema mendengus pelan, lalu tangan cowok itu mengadah ke arah Hana membuat gadis didepanya mengerutkan kening halus.
"Lo malak gue?"
"Ponsel lo!"
"Buat? Mau namain kontak lo lagi pake nama aneh?" tuduh Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Dari Neraka (END)
Teen FictionMeskipun Hana tak mengetahui apa yang terjadi, namun tatapan mata dari cowok yang baru saja menabraknya itu, mengisyaratkan bahwa ia tak boleh memberitahukan keberadaanya. Memang bukan masalah bagi Hana untuk menolong cowok itu, namun karna hal itu...