PREMIER!
#TanyapenulisCH2 Tayang jam 13.00 WIB. JANGAN SAMPAI KELEWATAN!
ONLY ON YOUTUBE CHANNEL KATANYALAN
kalian bisa tap video dibawah! Jangan lupa untuk aktifin loncengnya biar gak ketinggalan!
Siap tau siapa yang akan jadi Alma dan Selatan?
Keadaan kelas Gema porak-poranda akibat ditinggal Pak Hasan yang tiba-tiba saja memiliki urusan mendesak hingga membuat guru itu harus izin tidak mengajar hari ini.
Tentunya jam kosong adalah kata yang paling diidamkan oleh seluruh murid-murid di seluruh nusantara ini, karna pelajaran kosong mereka bisa melakukan apa saja dan bisa bermalasan sepuas hati mereka.
Kelas Gema ricuh dengan penghuninya yang sibuk bermain dengan dunianya masing-masing. Bermain bola plastik sepertinya menjadi sebuah permainan yang sering murid laki-laki lakukan, sedangkan murid siswinya malah ngegosip sambil duduk di selasar depan kelas mereka, biasanya sih liat yang lagi olahraga di lapangan, apalagi kalo yang olahraga cowok-cowok keren, tambah betah mereka.
Berbanding dengan anak yang rajin, mereka sibuk mengerjakan tugas yang tadi sempat di berikan Pak Hasan sebelum guru itu benar-benar pergi dari kelas.
Lain cerita dengan 3 orang siswa yang sedang mojok di ujung kelas, ketiganya duduk di bawah meja sebari memasang earphone. Entahlah mereka sedang menonton apa, namun dari raut-raut wajahnya mereka nampak serius melihat sesuatu di sana.
"Widih! Ngerjain tugas nih," seru Nando melengkingkan suaranya saat melihat Gibran yang sedang memegang bolpoint dan sibuk mengerjakan tugas dari Pak Hasan.
"Iyalah, gue mah rajin, gak kaya lo!" sahut Gibran menyombongkan diri.
"Halah! Tugas gak akan menyelamatkan lo di akhirat!"
"Setidaknya gue selamat di dunia kan? Bisa lulus dari sekolah!"
"Emang lo yakin bisa selamat di dunia?"
Gibran menyoroti Nando dengan tatapan tajam. "Lo mau nyumpahin gue gek selamet gitu?"
"Gue gak nyumpahin, cuman doain," kata Nando yang langsung diakhiri dengan tawanya yang super dahsyat, apalagi ditambah melihat wajah Gibran yang sudah komat-kamit mengumpati dirinya.
"Enak aja lo kalo ngomong!" pekiknya tajam.
"AELAH! LO BISA GAK SIH GAK BERISIK? GUE LAGI NGOBROL NIH!"seruan dari Siti membuat Nando langsung menatap cewek yang duduk di barisan paling depan itu.
"Emang lo doang yang bisa ngomong? Gue juga bisa!"
"UDAH BERISIK LO, GANGGU ORANG LAGI GHIBAH AJA!"
"Halah! Ghibah aja lo sana, gak usah usik-usik dunia orang," balasnya langsung diakhiri tawanya.
"Gila!"
Nando tertawa lepas, sepertinya skill ngebacotnya ini lambat laun semakin hebat saja, buktinya dia bisa mengalahkan bacotan dari mulut Siti, cewek paling ngegas di kelas ini.
"Si Gema kenapa sih? Anteng banget dari tadi?" tanya Gibran heran.
Mungkin di kelas ini hanya Gema yang diam di tempatnya dengan anteng. Duduk dikursi paling ujung kelas sepertinya memberi manfaat juga, jadi dirinya bisa melakukan apapun tanpa harus di ketahui orang-orang yang ada di barisan depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Dari Neraka (END)
Novela JuvenilMeskipun Hana tak mengetahui apa yang terjadi, namun tatapan mata dari cowok yang baru saja menabraknya itu, mengisyaratkan bahwa ia tak boleh memberitahukan keberadaanya. Memang bukan masalah bagi Hana untuk menolong cowok itu, namun karna hal itu...