Semua joke yang aku pakai itu terinspirasi dari twitter.
*****
"Der." panggilku pada Derren. Awalnya ingin aku panggil dia 'Dor' tapi takut kalian kaget.
Gak lucu ya? Ya udah.
"Apaan?" Derren, aku, Sita dan Elle. Kami berkumpul bersama, besok adalah hari reuni sekolah SMA Angkasa. Sebelum hari-H aku menyempatkan jalan-jalan bersama para sahabatku.
Aku mengaduk jus mangga pesananku. "Jus apa yang pahit banget?"
"Jus kenyataan?" jawabnya ngasal.
"Salah."
"Terus jus apa Ras?" tanya Elle di samping Derren.
"Just a friend, after all we did together."
Elle bersiul panjang dan Derren tertawa mendengar candaanku. Aku sedikit menyinggung kedekatan mereka yang hanya dianggap Elle sebagai kedekatan sahabat. Ya, mereka berdua terjebak friendzone.
"Siapa pengisi theme song Star Wars dari Indonesia?" giliran Sita yang memberi tebak-tebakan.
"Gak tau, gak kenal gue." jawab Elle. Derren ikut menggeleng. Sedangkan aku menunggu jawaban.
"Virgoun-surat cinta untuk starwars."
Elle memutar bola matanya malas. "Sebahagia lo."
"Penyanyi yang gowes sepeda buru-buru?" tanyaku lagi.
Elle mengetuk dagunya. "Gue udah coba mikir. Tapi otak mentok banget. Jawabannya apa?"
"Melly Goes Slow." balasku. Elle dan Sita tertawa disusul Derren. "Kalau aktor yang kemana-mana gak pernah berantakan?"
Elle menggebrak meja. "Gue tau!" serunya. "Raffi Amat."
Lima menit kemudian terjadi keheningan melanda meja kami. Elle lebih dulu mengarahkan ponselnya pada kami sebelum aku memulai pembicaraan lagi. "Lihat nih, Marsiella kakak kelas kita SMA dulu yang hamil di luar nikah dan akhirnya di drop out—update status, anjingnya ulang tahun."
"Mulai gibah lagi." sela Derren seraya mendesah kecil.
"Kita bukan gibah. Kita hanya melakukan studi kuantitatif mengenai perilaku manusia menggunakan metode focused grup discussion." balas Sita, aku mengangguk setuju lalu memberikan acungan jempol ke Sita.
"Hamil 17 tahun emang gak bahaya tuh?" tanyaku penasaran. Kudengar dia hamil di usia sangat muda, membayangkan dia melahirkan di usia itu membuatku merinding.
"Setau gue bahaya banget. Soalnya hamil normal biasanya 9 bulan, kalau udah 17 tahun harus cepet-cepet diperiksa." balas Sita santai.
Aku memukul punggung Sita dari belakang. "Ayo muntahkan semua ketololanmu."
Elle mengeluarkan face mist dari dalam tasnya. Menyemprotkan face mist itu ke Sita. "Menyemprotmu dengan air bercaya ultrafeng agar kau lekas pintar."
Kami berempat tertawa. Aku memeriksa ponselku, Mas Hardi menghubungi jika dia sudah berada di lobby mall dengan Lisa.
"Gue jemput Lisa dulu di bawah." pamitku.
"Nanti balik sini lagi kan?" tanya Elle memastikan.
"Pasti. Lisa cuma pengen ketemu gue, katanya dia kangen."
"Gue tunggu."
Aku menuruni eskalator menuju lantai tempat Mas Hardi dan Lisa menunggu kedatanganku. Aku tersenyum kala melihat Lisa di gandeng suamiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
D U D A [END]
Romance[Sebelum membaca follow akun ini dulu] Margaretha Larasati. Dia bukan tipe gadis yang sangat rajin. Bukan gadis yang pintar memasak seperti kedua sahabatnya. Namun Laras adalah gadis yang paling santuy. Laras tidak suka kehidupannya diurusi oleh...