Sudah tiga hari aku berjalan sendirian di dalam hutan ini, udara dingin pun menyelimuti seluruh badanku. Aku nggak tahu harus pergi kemana lagi, yang penting hanya berjalan lurus terus menyelusuri hutan.
Perutku terus berbunyi walaupun aku sudah memakan apa yang ada didalam hutan seperti buah-buahan. Dan untuk hari ini aku belum makan sama sekali karena aku tidak menemukan buah-buahan lagi yang bisa aku makan di dalam hutan. Sore hari ini hujan pun turun membasahi muka bumi dengan sangat deras, aku tetap berjalan walaupun aku kebasahan dan mengigil kedinginan di seluruh badanku. Sesekali ada petir yang menggeledar diatas langit dengan suara yang sangat keras dan awan-awan hitam yang bergerumbul dengan sangat gelap.
Aku menjadi bersin terus, sesekali aku mengaruk hidungku yang gatal.
"Aah... dingin bangettt...... snif!" Gumamku sambil menahan ingusku. Suara para kodok pun bersahutan berbunyi ikut mengisi suara ditengah hujan yang deras ini dengan merdu. Aku merasa sedikit terhibur dari suara para kodok tersebut."Haah....apakah aku bisa pulang? Apakah orang tuaku bisa menerima aku apa adanya?.." otakku terus berputar memikirkan itu sampai kepalaku pusing tujuh keliling. Aku nggak tahu harus bagaimana lagi....berapa lama aku harus didalam hutan ini? Apakah nggak ada ujungnya?.
Sampai malam pun tiba hujan mulai mereda, namun muncul kabut yang sangat tebal sampai aku hampir tidak bisa melihat apa-apa. Dari kejauhan aku melihat sosok hitam yang sangat tinggi dan berdiri tegak... menyerupai sebuah tiang bangunan...eeh bukan... sebuah tugu batu. Aku mendekati dan meraba tugu tersebut, tugunya sudah tua banget bahkan ada beberapa bagian sudah dimakan oleh lumut. Aku berjalan maju lagi dan aku sudah tidak menginjak tanah lagi, melainkan lantai yang terbuat dari batu. Aku melihat ke samping kiri aku juga ada sebuah patung yang sudah hancur nggak berwujud lagi, aku langsung kebingungan " Lah, aku pergi kemana njir? Kok ada bangunan tua segala?!" Kataku didalam hatiku dengan sangat kebingungan.
Aku berjalan dan menemui beberapa tugu dan patung yang sudah lama nggak terawat, penuh dengan retakan, bahkan ada yang udah hancur. Aku berjalan lagi dan beberapa saat kemudian aku berada didepan gerbang istana yang sudah sangat tua dan tidak berpenghuni lagi, susunan batunya sudah tidak beraturan tetapi masih berdiri dengan kokoh, aku mencoba masuk kedalam istana tua tersebut yaaa siapa tahu aku dapat harta karun wehehehe...
Agak susah membuka pintu gerbangnya, aku mendorong pintu gerbang lebih kuat lagi dan akhirnya bisa terbuka diiringi suara derit yang sangat panjang. Aku pun masuk kedalam istana tua dan didalam istana tua tersebut sudah sangat kotor dan berdebu, masih ada karpet merah yang sudah kusam di lantai apalagi aku juga melihat banyak barang-barang yang sudah tua rusak dimakan oleh waktu. Ada meja dan peralatan yang terbuat dari besi dan tembaga seperti guci kecil atau ehm garpu? Soalnya aku juga melihat ada garpu diatas meja tersebut.
Aku belum pernah menemukan istana seperti ini bahkan mungkin belum kecatat di dalam pelajaran IPS di sekolah. Hmmmm bisa aja ada kaitannya juga terhadap para manusia sampai bisa membangun istana seperti ini ditengah hutan yang lebat. Apalagi banyak peralatan yang belum pernah aku lihat sebelumnya juga di sekeliling ruangan ini.
Hmmmm aku berpikir mungkin aku bisa beristirahat sementara didalam istana tua ini, tetapi aku berkeliling dulu melihat-lihat "apakah istana ini memang tempatnya aman atau malah ada mahkluk lain yang berbahaya yang bisa melukaiku."
Aku pun berkeliling berjalan memasuki ruangan tahta, beberapa kamar yang ada dilantai satu dan dua, ada ruangan dapur juga yang sudah dipenuhi oleh sarang laba laba. tetapi tinggal ada satu ruangan yang tidak berpintu dan nggak aku ketahui disamping kiri sebelum ruang tahta yang membuat aku penasaran. Jendela mulai terhentak dengan keras, Aku mulai agak grogi untuk memasuki ruangan tersebut karena sangan dalam dan hanya disinari oleh sinar bulan yang dari luar jendela. Aku memberanikan diri masuk kedalam ruangan itu walaupun aku agak gemetaran. Setelah masuk, aku langsung kaget setengah mari karena didalam ruangan tersebut ada banyak keranjang bayi yang berjejeran lurus menghadao berlawanan arah dan disetiap dalam keranjang kasur tersebut ada banyak bangkai mayat bayi yang sudah berwujud tulang-belulang tetapi masih terselimuti dengan kulit-kulit yang sudah kering dan berwarna coklat tua bahkan masih ada rambut yang hampir habis dan kering berkeriting dikepala bayi.
"Buset. Apa-apaan ini njir!? Kok banyak bangkai bayi segala disini?!!" Kataku didalam hati dengan ketakutan.Nggak ada angin atau hujan tiba-tiba dari ujung ruangan ada pintu yang bergetar-getar sendiri, aku langsung ketakutan dan melangkah mundur dengan keringat dingin yang mengucur banyak dari seluruh badanku.
Angin pun menderu dengan kencang, jendela kembali terhentak-hentak lagi dengan cepat dan sangat keras. Tiba-tiba pintu terbuka dengan keras dan keluarlah sosok mahkluk yang sangat menyeramkan dengan kain jubah kusam yang mengibas-ngibas dengan lebar. Wajahnya tidak kelihatan awalnya tetapi saat petir mulai muncul, kilatan cahaya langsung menampilkan sosok wajah mahkluk tersebut yang hanya berupa tengkorak doank. Aku langsung kaget dan shock banget berpikir kalau itu hanty, aku langsung berlari secepat mungkin menuju gerbang istana, mahkluk tersebut masih mengikuti aku dan mengejar aku.
"AAAAH APAAAN ITU!!!! HANTU AAAAH!!!" Sambil berteriak menjerit ketakutan. Aku langsung segera keluar dari istana dan menutup gerbang tersebut dengan kuat, sempat ada berontak dari dalam tetapi aku tetap menahan pintu gerbangnya agar mahkluknya nggak mengejar aku lagi.Nafasku mulai tidak beraturan dan jantungku berdegup begitu kencang saking takutnya aku... haaaaaaaah.... bisa-bisanya ada hantu didalam istana, apa jangan-jangan istana ini angker..IIIH jadi kepikiran kemana-mana!.
Nggak lama kemudian pintu gerbang sudah mulai tenang, aku tetap aja gemeteran sambil menahan pintu gerbangnya. Sampai akhirnya aku bisa melepas pintu gerbang tersebut dan mundur beberapa langkah dengan sangat gemeteran. Aku menelan ludahku masih ketakutan dan nggak percaya kalau itu hantu. Aku nggak mau masuk kedalam istana itu lagi daripada dikerjar hantu itu iiiih serem banget!.
Aku pikir aah aku hanya bisa beristirahat lagi diluar tetapi kali ini aku beristirahat dibawah salah satu tugu batu yang sudah dililit oleh tumbuhan lain. Aku pun menenangkan diriku dulu sebelum aku tidur dan sempat berjaga-jaga ada bahaya lain atau nggak di sekelilingku. Ketika aku sudah merasa aman baru aku mencoba untuk tidur dan melupakan sosok mahkluk itu ntah itu hantu atau bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutant Dragon no Onnanoko (Gadis kecil Mutan Naga) Finish season 1
FantasyAku seorang gadis kecil yang masih berumur 9 tahun diculik beserta teman teman satu kelas yang terjadi di sekolah oleh para penjahat, tujuanya untuk dijadikan bahan kelinci percobaan di dalam labolatorium dalam tes pengujian reaksi genetik dan berak...