Bab Sembilan Belas

4 0 0
                                    


"Haah masa nggak ada sih kek pelajaran awal belajar membaca gitu... atau kamus deh disini juga nggak ada bah!" Gumamku dengan agak kesal sambil merebahkan badanku ke kasurnya Rosa.

Aku sempat menutupkan mataku dengan satu tangan kananku, menghembuskan nafas panjang. Seketika muncul gambaran di kepalaku mengenai adikku, adikku yang juga satu sekolah denganku walaupun begitu aku terbayang jika adikku akan di culik dan diubah menjadi mutant monster yang menyeramkan seperti aku ini.

"Adekku nggak apa-apa kan? Kena culik juga kah? Kalau misal sama-sama jadi mutant juga kayak aku yang ada adekku juga merasa kesakitan seperti yang aku alami...." kataku didalam hati dengan kebingungan.

Aku jadi kepikiran dan takut adekku terkena hal buruk seperti yang aku alami, apakah adekku udah menjadi mutan atau masih manusia?.

"Ahk kenapa aku baru memikirkan ini? Aku harus segera bisa terbang!" Gumamku sambil menyesalkan diriku sendiri.

Aku segera bangun berdiri dari kasur, berjalan ke arah jendela sambil melihat lihat keluar, aku berpikir untuk mencari wilayah yang luas untuk belajar terbang.

Tiba-tiba muncul Froze dari atas jendela "Hai Aisyah!" Aku langsung terkaget setengah mati sampai aku terjatuh.

"Eh... ehm maaf." Ucap Froze dengan nada iseng.

"Astaga kaget aku!" Ucapku dengan agak kesal sambil berdiri lahi.

"Huehehee... kamu nggak ke sekolah?" Tanya Froze sambil masuk lewat jendela.

"Nggak, kenapa memangnya?"

"Kelas kamu emangnya libur?"

"Eh kelas? Nggak Froze. Aku ke sekolahan Rosa pun juga karena aku belajar latihab terbang aja sama Jenderal Burst."

"Eh iya kah? Kamu belum daftar jadi murid di sekolahan itu?"

"Iya, aku cuman latihan terbang aja." Jawabku sambil duduk di hadapan Froze.

"Oalah, nggak sekalian kamu masuk jadi murid di sekolah bareng aku aja syah?"

"Nggak, soalnya aku juga nggak mau memberatkan orang tuanya Rosa. Lagian aku juga di titip disini."

"Lah, orang tuamu di mana?"

"Uhm... nggak tahu." Terpaksa aku harus bohong ke Froze daripada nyawaku melayang.

"Yatim piatu kah?"

"Kagak astaga, masih punya tetapi aku nggak tahu karena aku tersesat di hutan."

"Oalah begitu ternyata, lalu kapan orang tuamu akan ketemu?"

"Kurang tahu." Jawabku sambil menaikkan kedua pundakku.

"Hmmm... kamu kan belum bisa terbang, mungkin kalau kamu bisa terbang nanti kamu akhirnya bisa ketemu dengan kedua orang tuamu."

"Hmmm ide yang bagus Froze" yes kesempatan yang bagus, "Kamu bisa ajarin aku terbang gak? Eh iya sekolahmu gimana?"

"Hi hi jam kosong di sekolahku jadinya aku libur sampai siang hari."

"Enak banget!"

"Hehehe makanya belajar bareng satu sekolah denganku." Ucap Froze dengan seru sambil mengedipkan satu mata ke aku.

"Bisa aja kamu..." balasku dengan nada iseng.

"Yaudah kamu mau belajar terbang kan? Yuk ke atas atap rumah ini!" Ucap Froze dengan semangat sambil berdiri dan berjalan ke arah tangga yang semalam aku naiki.

"Eh... ok, ok." Jawabku sambil ikut berdiri dan mengikuti Froze.

Froze langsung membukakan pintu dan langsung naik ke atas atap rumah.

"Ok sekarang tinggal naik ke atas puncak gunung."

"Eh emang bisa Froze?" Tanyaku sambil menyusul Froze.

"Rumahnya Rosa itu bagian belakangnya menempel ke lereng menuju ke perjalanan ke atas puncak gunung, nah kita tinggal lompat dari atas atap ini."

"Oalah."

"Yuk syah." Ucap Froze dengan senang dengan berjalan sambil melompat-lompat kecil.

Froze pun melompat ke seberang lereng gunung, aku pun ikut lompat juga bersama Froze. Kita pun berjalan menaiki gunung sampi ke puncak, sempat aku berhentu sebentar karena kecapekan.

"Haah... haah... masih jauh Froze?"

"Nggak kok, masa baru segini dah capek sih?" Ucap Froze sambil mendorongku dari belakang dengan tanduknya.

"Eh, eh iya ya sebentar. Jalanya pelan-pelan aja."

"Ok." Froze dengan senang masih berjalan dengan melompat-lompat kecil.

Setelah sekitar dua puluh lima menit kemudian akhirnya kita pun sampai di puncak gunung.

"Dah sampai!" Seru Froze sedangkan aku langsung tengkurep di tanah, "Syah ayo donk yang semangat!"

"Cuapeeek banget bah!"

"Ish ish ish... mau belajar terbang atau nggak?"

"Mau Froze tetapi istrirahat sebentar."

"Hmm ok, lima menit."

"Buset cepet amat!"

"Semakin cepat belajar, semakin cepat kamu menguasai dan bisa istirahat di akhiranya."

"Haaah... iya deh." Jawabku sambil berusaha berdiri walaupun kedua kaki dan tanganku sudah gemeteran karena capek mendaki gunung.

"Ok pertama, kamu harus melompati dari atas puncak gunung inu untuk terbang."

"Eh?!" Kaget aku sambil melihat ke bawah, astaga betapa tingginya sampai aku menelan ludahku.

"Ayo lompat."

"Nggak bisa kah aku belajar cara kepakin sayap dulu biar kuat dan...."

"Kalau kamu nggak langsung terjun ke survival ini, kamu gak akan tahu rasa dan cara terbang yang asli."

"Ta... tapi... astaga Froze seriusan ini?!" Ucapku dengan ketakutan.

"Tenang, kamu buka sayapmu!"

"Ok, aku buka sayapku lalu?"

"Badan tegap dan sayap ekor dimainkan."

"Tunggu ekor di mainka...." Belum selesai ku bicara Froze langsung mendorongku jatuh dari atas puncak gunung. Aku langsung berteriak ketakutan.

Froze menyusulku dan ia berteriak kepadaku.

"Sayapmu syah!"

"Hah?!" Aku coba kepakin sayapku, sempat melayang sementara tetapi aku terjatuh lagi di udara.

"Sayapmu syah di kuatkan, di buka!"

Aku coba menbuka sayapku dan menahan sayapku agar bisa melayang seperti tadi. Tetapi aku lupa untuk memainkan sayap ekorku jadinya terbangku agak oleng dan akhirnya terjatuh nyangkut diatas pohon.

"Eh syah, kamu nggak apa-apa?!" Teriak Froze.

"Kampret." Gumamku dengan kesal,

"Ngggak apa-apa!" Balasku dengan teriak juga.

"Haah seharusnya kamu kepakin sayapmu lebih kuat!"

"Iya, tetapi tolong turunin aku dari atas pohon ini!"

"Hehehe iya ya." Jawab Froze sambil menarik badanku, tetapi tiba-tiba batang pohonya patah, seketika aku langsung terjatuh ke bawah. Aku langsung teriak menjerit. Tiba-tiba jatuhnya badanku terhentikan oleh lilitan tumbuhan sampai wajahku hampir mengenai tanah.

Mutant Dragon no Onnanoko (Gadis kecil Mutan Naga)  Finish season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang