Bab Dua Puluh Empat

3 0 0
                                    


Sesekali aku melihat ke bawah dan langsung kembali melihat ke hadapan Rosa.

"Syah, kalau udah bisa sedikit-demi sedikit, kamu terbang sambil memegang ekorku!"

"Eh gimana caranya?"

"Kamu pelan-pelan mundur ke belakang sambil memegang kakiku."

"Hmmm ... ok, ok." Aku pun mencoba untuk mundur ke belakang sampai ke ekor nya Rosa, satu per satu aku melompati pegangan tanganku ke kaki belakang Rosa.

Hampir aja peganganku terlepas dari kaki belakanh Rosa, tetapi aku langsung berpegangan kuat. Jantung berdegup kencang ketakutan akan jatuh dari ketinggian di atas udara ini, nafasku juga menjadi lebih cepat sambil menenangkan diriku.

"Ok, tenang haah, haah please jangan jatuh!" Gumamku untuk menyakinkan diriku.

Aku melompati pegangan tanganku lagi ke belakang Rosa dan menangkap ekornya tepatnya di dekat panggal ekor Rosa.

Aku langsung memundurkan pegangan tanganku sampai ke ujung ekornya Rosa secara perlahan-lahan.

"Udah syah?!" Teriak Rosa sambil sedikit menengok ke belakang.

"Udah!"

"Ok, siap-siap!" Rosa pun terbang lebih tinggi lagi, sedangkan aku terbang mengikuti Rosa nggak lupa berpegangan kuat pada ujung ekornya.

"Ros, nanti kalau ekormu putus gimana?!" Tanyaku sambil teriak.

"Yaa, nggak bakal lah syah!"

Aku melihat ke sayapku sendiri untuk bisa mengepakkan sayapku lebih kuat agar aku nggak terjatuh saat nantinya jika Rosa terbangnya terlalu kuat sampai aku terlepas dari peganganku.

Aku udah mengepakkan sayapku tetapi masih merasa badanku tidak mau terbang naik ke udara, masih saja terbang karena hembusan angin yang kuat. Aku sempt melihat ke belakang ekorku, "sayap ekorku ini pasti ada gunanya." Kataku didalam hatiku.

Aku mencoba menggerakkan sayap ekorku untuk terbuka lebar dan ternyata pengaruhnya besar juga disaat sayap ekor tersebut mengenai hembusan angin, posisi badanku saat terbang bisa ke atas atau ke bawah dengan seimbang dan juga merasa seperti bisa terangkat badanku dalam mengepakkan sayapku.

Aku mengepakkan sayapku sambil melihat contoh kepakan sayap dari Rosa juga, jadinya kalau misal sayap Rosa terdiam di antara kepakanya, sayapku ikut terdiam, jika sayap Rosa sedang miring untuk berbelok ke arah kiri atau kanan, sayapku pun juga ikut memiringkan mengikuti arah belokan yang akan di lewati oleh Rosa.

Di saat kita sedang berada di tengah perjalanan menuju istana pusat, ada banyak naga lain muncul terbang di sekeliling kita dalam wujud yang terlihat seram pada wajah, tanduk, cakar dan lain lain.

Aku sempat kaget dan ketakutan, terpikir juga kalau nanti salah satu dari sekian banyak naga tersebut akan menyerang kita secara tiba-tiba.

"Sebentar lagi kita akan sampai syah!"

"Iya kah?"

"Iya, nanti kita turun di depan gerbang istana pusat dulu!"

"Ooh, ok, ok." Jawabku kepada Rosa tetapi sesekali aku melihat ke arah samping kiri ada salah satu naga terbang hanya menatapiku saja dengan menyipitkan matanya.

Aku hanya tersenyum dan melambai kecil satu tangan kepada naga tersebut tetapi malah langsung buang muka kepadaku dan terbang mendahului kita dengan cuek.

Aku sempat berpikir, "Tadi aku salah dimana?"

Sampai aku sempat menggaruk kepalaku.

"Tetap kepakin sayapmu syah!"

Mutant Dragon no Onnanoko (Gadis kecil Mutan Naga)  Finish season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang