Bab Dua Puluh Sembilan

2 0 0
                                    


Keesokan paginya aku masih tertidur dan merasa badanku pada bagian pinggulku merasa berat dan juga ada gerakan lain seperti menepuk-nepuk bagian punggungku.

Aku membuka sayapku dan mengangkat kepalaku ingin melihat ada apa di bagian badanku tersebut, baru aja aku menoleh tiba-tiba wajahku udah berhadapan dengan wajah manusia perempuan remaja yang sedang duduk di atas pinggangku juga kelihatanya syok melihatku.

Seketika ia berteriak kaget ketakutan dan segera menjauh dariku, aku melihat perempuan remaja tersebut nggak sendirian. Ada seorang bapak-bapak dan adek kecil laki-laki yang juga sedang melihatku dengan ketakutan.

Aku sebenarnya kaget, betapa bodohnya aku bisa-bisa nya ketahuan sama manusia. Perempuan remaja tersebut langsung bersembunyi di balik badan bapak-bapak tersebut, sedangkan adek nya memegang sebuah tongkat kayu lalu mengarahkan kepadaku.

Aku hanya terdiam dan kebingungan aku harus melakukan apa di situasi yang seperti ini tetapi di saat aku melihat outfit pakaian yang mereka pakai bertuliskan "Kebun Raya Bogor."aku baru sadar aku tertidur di tempat Kebun Raya Bogor.

Kok bisa namanya kebun tetapi lebat banyak pohon seperti hutan astaga, aku pun juga belum pernah jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor jadinya malah seperti ini, dan saat aku melihat kembali batu yang ada di sampingku ternyata sebuah fitur patung yang di tambahkan pada taman rekreasi ini.

Aku jadi panik banget, nggak tahu mau ngapain, apalagi mereka masih ketakutan terhadapku. Kalau aku berusaha ramah ke mereka pun bakal kabur dan teriak-teriak meminta tolong ke orang lain.

Saat aku melihat ke arah mereka lagi tiba-tiba itu bapak malah udah megang hand phone nya sambil merekamku. Aku semakin grogi dan ketakutan sendiri.

"Ha ... halo gaez, lihat ini, kita menemukan sebuah penampakan mahkluk yang sangat aneh sekali. Apakah ini tanda-tanda kiamat akan datang? Tolong ya gaez ..." ucap itu bapak-bapak dengan agak terbata-bata.

"Apaan dah gak jelas banget kampret!" Teriakku di dalam hati, seakan mereka melihatku sebagai sosok mahkluk dajjal yang muncul di dunia.

Seketika bapak-bapak tersebut seperti ingin menghentikan video rekaman tersebut dan katanya berencana ingin menyebar ke dalam media sosial. Aku berusaha memberanikan diri untuk berbicara kepadanya.

"Ehm, anu pak, please aku bukan mahkluk aneh."

"Terus kamu apa?"

"Anu, cosplay."

"Hah, Cosplay macam apa bisa di dudukin sama anakku yang cewek?"

"Yaa ... kebetulan ini memang cosplay nya kuat pak."

"Nggak percaya, lihat ini gaez, dia bahkan bisa berbicara ..."

"Pak, please. Aku juga nggak bakal gigit kalian."

"Tuh kan, lihat katanya dia ingin menggigit kita."

"Apaan dah?!" Ucapku dengan agak kesal, tetapi bapak-bapak tersebut nggak memperdulikanku.

"Tolong like dan subcribe nya ya, dan tolong sebar ke anggota keluarga kalian!"

"Astaghfirullah." Ucapku sambil menepuk jidat kepalaku sendiri.

"Lari!" Kata bapak-bapak tersebut sambil menarik membawa anak-anak tersebut pergi lari menjauh dariku dengan sangat cepat.

"Lah?" Aku merasa nggak enak dan grogi sendiri dengan perlakuan bapak-bapak tersebut, aku langsung bangun dan berpindah ke tempat yang lebih jauh sekiranya nggak ada manusia lain yang lewat dan melihatku.

Aku menemukan semua goa kecil yang ada di bawah akar pohon beringin yang sangat besar.

Di saat aku ingin masuk ke dalam goa tersebut tiba-tiba ada teriakan suara bapak-bapak tadi dari belakangku.

Mutant Dragon no Onnanoko (Gadis kecil Mutan Naga)  Finish season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang