Bab Dua Puluh Tujuh

3 0 0
                                    


"By the way, di umur kamu yang segini kamu masih sekolah kan?" Tanya ayahnya Rosa kepadaku.

"I ... iya, kenapa emangnya?"

"Nggak apa-apa, cuman anehnya kalau kamu memang masih sekolah, kenapa nggak ada guru yang membantu mencari kamu?"

"Aku pun nggak tahu pak."

"Hmmm ..."

Tak beberapa lama kemudian, pesanan makanan sudah siap dan telah diantar ke meja kita.

Aku melihat makanan sushi nya Rosa sangat besar dan banyak, ayahnya memakan makanan Natto, aku melihat mie ramenku sendiri dan mencium baunya enak sekali, bau-bau khas udang.

Aku menggunakan garpu untuk mencoba mie ramenku, tetapi masih panas banget. Aku diamkan saja dulu.

"Kenapa syah?" Tanya ayahnya Rosa.

"Ehm ... panas pak, aku tunggu dingin dulu."

"Oalah kirain nggak doyan kamu." Ucap ayahnya Rosa sambil lanjut makan.

Di saat aku menunggu mie ramenku dingin, aku hanya melihat ke kedua telapak tanganku dan rasa penasaranku tinggi terhadap kekuatan bulan yang baru saja aku dapat. Bagaimana cara memakainya? Apa bisa pakai tangan seperti super hero yang sering berada di layar televisi? Hmmm ... mungkin aja sih.

Aku iseng memainkan jariku dan tiba-tiba muncul sepercik sedikit cahaya dari ujung jariku, aku coba memainkan lagi jariku lebih fokus dan seketika muncul bola cahaya berwarna biru muda di telapak tanganku.

Aku hanya terkagum melihat bola cahaya ini, sambil ingin menunjukkan kepada Rosa.

"Ros, Ros, lihat nih!" Aku dah semangat untuk menunjukan kepada Rosa tetapi di saat Rosa baru mengangkatkan kepalanya untuk melihatku tiba-tiba bola cahayaku langsung meletus seperti gelembung.

"Apa?"

"Eeh ... tadi bisa Ros aku nyoba memakai kekuatanku, sebentar aku buat lagi!"

"Coba."

Aku langsung memainkan jariku lagi, dan muncul bola cahaya lagi dari telapak tangan. Di saat aku ingin menunjukan lagi kepada Rosa tiba-tiba tanganku tersenggol sama naga pelayan yang sedang lewat, segera pelayan tersebut meminta maaf kepadaku.

Dengan sopan ku terima maafnya dia, tetapi seketika di saat aku melihat kembali ke telapak tanganku bola cahayanya meletus lagi.

"Mana?"

"Iiiiiih!" Mengkesal aku.

"Kasih lihatnya yang simple aja deh, misal kamu angkat sendok ini dengan kekuatan kamu coba." ucap Rosa sambil menaruh satu sendok tepat di hadapanku.

Aku pun mencoba fokus terhadap sendok tersebut, berpikir sendok tersebut bisa terangkat melayang di bayanganku. Rosa hanya tersenyum melihatku dan seketia ekspresinya Rosa berubah dan hanya menatap fokus ke arah dahi kepalaku.

Melihat itu, aku langsung bertanya kepadanya, "Kenapa Ros?"

"Uhm ... anu ... beneran donk kekuatanya berhasil kamu ambil." Kata Rosa sambil menunjuk ke dahi kepalaku.

"Emang ada apa?"

"Ish, kamu nih bentar ..." Rosa mengambil sesuatu dari bawah meja, ternyata Rosa mengambil sebuah cermin sebesar kepalan tanganya, "Nih lihat dari cermin."

Aku mengambil cermin tersebut dan melihat-lihat pantulan wajahku. Aku agak terkejut melihat pada dahi kepalaku muncul sebuah garis bercahaya membentuk sebuah gambaran simbol yang belum pernah kulihat sebelumnya.

Mutant Dragon no Onnanoko (Gadis kecil Mutan Naga)  Finish season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang