Di pagi hari yang cerah pada saat jam istirahat di sekolah, aku sedang duduk sendirian didepan kelas sambil melamun. Sampai bunyi bel masuk kelas telah berdering pun, aku masih melamun disana.
Sampai teman-teman memanggil namaku.
"Aisyah ini udah bel masuk. Pak guru meminta kita, semua satu kelas untuk berkumpul didalam ruangan meeting hall!""Hah......apa iya?" Aku langsung berdiri dan buru-buru masuk ke meeting hall sebelum aku kehilangan tempat dudukku.
Dan yaah.... di meeting hall belum ada kursi sih, tetapi aku masih bisa duduk bersila di lantai sambil menunggu guru dan teman-teman lain datang ke meeting hall dengan tenang.
Tak berapa lama kemudian ruangan pun semakin terisi, banyak teman-teman lain pada datang dan duduk di dalam meeting hall. Sangat ramai didalam sini, bahkan suaranya sudah berisik seperti aku sedang berada di dalam pasar.
Semua murid pun menunggu kedatangan guru di meeting hall. Aku sempat bertanya sama temenku yang duduk dibelakangku.
"Ini ada apaan sih?""Nggak tahu syah, cuman disuruh kita berkumpul untuk para siswa kelas tiga. Selebihnya kurang tahu aku."
"Oalah."
Tak lama kemudian ada ibu guru datang kedalam meeting hall dan cuman berkata
"Tunggu sebentar yaa anak-anak, nanti ibu akan kembali lagi kedalam meeting hall. Jangan pada nakal atau keluar dari ruangan ini!""Ya bu!" Jawab para siswa hampir bersamaan, lalu ibu guru pun pergi keluar sambil menutup dan mengunci pintu meeting hall.
Aku hanya menopang kepalaku dengan bosan, nggak tahu mau ngapain didalam meeting hall. Temen-temen hanya sibuk pada yang lain, mau aku ajak ngobrol pun nggak enak dan nggak pengen ganggu mereka juga.
Mereka juga bertanya-tanya kepada ketua kelas mengapa kita dikumpulkan disini dan kenapa hanya kelas tiga saja yang dikumpulkan. Ketua kelas pun juga tidak tahu alasan guru tersebut menyuruh kita untuk berkumpul di dalam meeting hall.
Tiba-tiba muncul sebuah asap bewarna putih dari atas atap, asap tersebut sangat banyak dan langsung memenuhi satu ruangan. Banyak teman-teman pada panik dan ketakutan, tetapi aku hanya terdiam sambil duduk saja.
Ada yang berteriak-teriak dengan keras.
"HUWAAAA KEBAKARAAN, INI KEBAKARAN!!!" Sampai mengangkat setengah baju seragamnya buat menutupi wajahnya saking panik dan ketakutanya mereka, sampai penampilanya kayak pocong kurang kain kafan.Ada yang berlarian kesana-kesini dengan kebingungan sambil berteriak-teriak dengan panik, dah kayak orang kesurupan, hanya kurang makan kaca belingnya aja sih.
Ada juga yang teriak menangis sambil berpelukan sama temen lain yang ada disebelahnya dengan kuat dan kompak.
"HUAAAAAA MAMAAAAK, MAU PULAANG!!!" Dengan histeris.Ada salah satu teman mencoba untuk membuka pintu meeting hall yang sudah terkunci sampai didobrak, tetapi pintu tetap nggak bisa terbuka sama sekali. Mereka tambah panik karena tidak bisa keluar dari dalam meeting hall.
Ada satu hal yang membuat aku bingung, yaitu asap tersebut ada bau wangi-wangi dikit kayak wewangian pengharum baju. Aku berpikir
"Jangan-jangan asap ini gas bius kah?" Kataku didalam hatiTak lama kemudian satu persatu para siswa mulai lemas, bahkan ada yang sampai ketiduran di lantai dalam keadaan setengah baju masih terangkat dan menutupi wajahnya.
Aku pun juga mulai merasa lemas, mengantuk dan penglihatanku mulai buram, lama-lama aku pun mulai ketiduran dan menimpa badan temen lain yang sudah tertidur duluan.
• • • • •
Aku nggak tahu dah berapa lama aku tertidur, rasanya pulas sekali sampai aku tidak merasakan apa-apa dan tidak mengingat apa-apa.
Tetapi disaat aku terbangun dari tidurku, aku sangat kaget dan terkejut melihat diriku berada didalam kerangkeng yang sangat besar pada ruangan lain yang sangat asing sendirian. Ruanganya sangat luas dengan dinding semen, satu pintu besi yang sangat besar dan hanya ada satu lampu yang menerangi ruangan ini walaupun agak berkedip-kedip cahayanya
"Lah aku dimana njir?!, ini tempat apa lagi? Perasaan nggak ada deh di sekolahan ada ruangan kayak gini!?" Kataku didalam hatiku dengan sangat kebingungan dan ketakutan.Aku sangat kebingungan dan aku juga nggak bisa keluar dari dalam kerankeng, aku sempat menggoyangkan pintu kerangkeng tetapi sia-sia.
"Woi.... ada orang nggaak!!!" Teriak aku, tetapi hanya suara gema yang membalas. Badanku menjadi gemetar ketakutan.Nggak tahu mau minta tolong sama siapa, teman-teman juga pada menghilang ntah kemana. Tiba-tiba ada beberapa tangan robot
Menjulur dari atas kerangkeng langsung memegang tangan dan tubuhku dengan kuat.Aku langsung panik dan ketakutan
"Eeeeh apaan ini!!, woi lepasin aaaahhkk...." aku berteriak meronta-ronta bersamaan dengan rasa sakitku yang berasa pada tangan kiriku.Aku melihat dengan jelas tangan kiriku disuntik dengan sangat kuat seakan-akan suntik tersebut menusukku sampai ke tulang-tulang, seketika suntikan dicabut bersamaan juga dengan tangan-tangan robot tersebut mulai melepas aku.
Aku takut banget sambil memegang tangan kiriku yang masih kesakitan, aku hanya bisa merangkak dengan badan yang gemetar dan keringat dingin yang mengucur di sekitar badanku.
Darah dari tangan kiri keluar sedikit demi sedikit, aku hanya bisa menahan keluarnya darah tersebut. Membekas pada telapak tangan kananku.
Ingin segera ku akhiri keluar dari sini, aku sangat ketakutan. "Apa yang terjadi padaku!?. Kok aku bisa ada disini? Apakah aku diculik? Kalau memang aku diculik terus mau diapakan aku sama mereka? Aku hanya ingin pulang!" Kataku didalam hati dengan ketakutan.
Tiba-tiba aku mendengar suara saklar besar yang sedang dinyalakan dari luar pintu besi tersebut. Aku tidak tahu saklar apa itu tetapi "BLRZZZZZZZT!" Ada tegangan listrik langsung menyetrumku dengan tegangan yang lumayan kuat dari dalam kerangkeng
"AAAAHHHKKKK........" teriakku sampai aku kehabisan nafas dan pingsan ditempat, Badanku mulai lemas tak berdaya. Tak lama kemudian tegangan listrik pun akhirnya mati, tetapi aku masih pingsan didalam kerangkeng dengan wajah yang sangat pucat.
Disaat aku pingsan badanku berasa sangat aneh, seperti ada yang menyobek kulit dibagian belakang punggungku dengan pisau tumpul. Walaupun berasa sangat sakit, tetapi badanku tidak bisa bergerak sama sekali.
Semua badanku dari ujung kepala sampai ujung kaki berasa sangat sakit sekali, ingin ku berteriak tetapi satu kata pun nggak bisa aku keluarkan dari mulutku.
Lama kelamaan rasa sakit di badanku mulai berkurang, dalam waktu yang lama badan mati rasa. Keadaan ruangan pun semakin gelap dengan lampu yang tiba-tiba mati begitu saja dalam sekejap. Walaupun aku siuman pun aku tidak bisa melihat apa-apa, melihat tanganku sendiri saja nggak kelihatan.
Aku berpikir mungkin aku istirahat dulu dari semua kesakitan yang aku rasakan pada semua tubuhku ini, aku juga tidak bisa memaksa diriku untuk menggerakkan badanku. Aku berharap ini hanyalah mimpi yang buruk dan aku bisa terbangun didalam rumah tepatnya didalam kamarku yang nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutant Dragon no Onnanoko (Gadis kecil Mutan Naga) Finish season 1
FantasyAku seorang gadis kecil yang masih berumur 9 tahun diculik beserta teman teman satu kelas yang terjadi di sekolah oleh para penjahat, tujuanya untuk dijadikan bahan kelinci percobaan di dalam labolatorium dalam tes pengujian reaksi genetik dan berak...