Vote sebelum membaca!
Happy reading 💜💜
~~~Yang dekat tidak akan selamanya selalu dekat, dan yang jauh seringkali akan lebih mendekat
~~~"Anneth?"
Gumaman Charisa membuat keduanya menghentikan langkahnya, Kenzo yang penasaran pun kemudian melihat ke sesuatu yang menarik perhatian Charisa. "Lah? Ngapain dia di situ sendiri?" celetuk Kenzo.
Charisa dan Kenzo masih memperhatikan gerak-gerik gadis itu yang sepertinya sedang menunggu seseorang, pasalnya sedari tadi ia hanya terus mememeriksa notifikasi dari ponselnya. "Samperin yuk?" ujar Charisa seiring dengan kakinya yang hendak melangkah ke arah Anneth.
Namun langkahnya tiba-tiba terhenti, Kenzo mencekal tangan Charisa yang membuat Charisa menoleh ke arahnya. "Kenapa sih!?" gerutu Charisa menatap kesal Kenzo yang sedang memperhatikan sesuatu di dekat Anneth.
Kenzo menoleh ke arah Charisa lalu menggeleng, ia kemudian menunjuk ke arah empat Anneth berdiri. Charisa yang penasaran dengan alasan Kenzo pun akhirnya menoleh ke arah yang ditunjuk Kenzo. Ah! Tepatnya bukan ke arah Anneth berdiri, tetapi seseorang yang sedari tadi ditunggu kedatangannya oleh Anneth.
"Deven?" lirih Charisa.
Keduanya masih terus memperhatikan dua orang itu, Anneth terlihat tersenyum miring saat Deven sudah datang. Mereka berdua sepertinya sedang berbincang-bincang, Anneth terlihat menunjuk ke arah bazar makanan yang baru saja dibuka. Deven dan Anneth pun kemudian berjalan bersama ke arah sana.
"Dih katanya kerja kelompok, taunya kencan toh," tukas Charisa mencibiri Deven dari belakang. Kenzo yang tidak tahu situasi pun menoleh ke arah Charisa dengan tatapan serius.
"Kencan? Mereka emangnya pacaran?" sahut Kenzo sambil menatap Charisa dengan serius, Charisa menoleh padanya dan mengangkat satu alisnya.
"Ya nggak sih, tapi kan bisa aja ...," ucap Charisa kikuk, ia menoleh lagi ke arah dua orang yang mulai menjauh itu. Terlintas sesuatu di pikirannya yang membuat Charisa overthinking. "Ah gak tau lah!" sambung Charisa pasrah.
Kenzo pun melanjutkan langkahnya mendahului Charisa menuju ke festival tersebut, diikuti oleh Charisa yang ikut berjalan dan berusaha menamakan langkahnya dengan Kenzo. Jarak dari mall yang mereka kunjungi ke festival tersebut tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat pula. Festival itu digelar di alun-alun kota yang sebelumnya pernah mereka kunjungi, dan mall tersebut terletak tidak jauh dari sana.
Hanya perlu berjalan 10 meter maka mereka akan sampai pada bazzar makanan yang tersedia di sana. Gadis berambut pendek itu terlihat antusias menelusuri berbagai macam kuliner juga jejeran SPG dan SPB yang menjual baju dengan potongan harga yang menggiurkan.
"Cha Cha Cha! Itu bukannya si Deven ya?" Kenzo menunjuk ke arah pria dan wanita yang sedang berada di depan penjual arumanis yang sedang sibuk mempercantik sebuah benang tipis manis.
Charisa melirik ke arah yang Kenzo tunjuk, ia dapat melihat interaksi baik antara Deven dan Anneth di sana. Keduanya terlihat tersenyum bahagia tanpa ada sesuatu apapun yang mengganjal, Charisa tersenyum kecil melihat momen itu.
"Perlu kita samperin?" tanya Kenzo berniat menyapa dua temannya itu, juga ingin menampakan diri dan memberi tahu bahwa ia dan Charisa juga berada di tempat yang sama dengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friend or Love?
TeenfikceKetika ego tak bisa dikendalikan Persahabatan yang telah dijalin lama, harus menjadi korban. Belum lagi, saat salah satu darinya mengenal cinta. "Serapuh itukah bersahabat dengan lawan jenis?" Tentu tidak. Namun kedua remaja ini tak bisa mengendali...