27. Payung

88 12 17
                                    

Peringatan untuk kapal Chardev, mohon untuk mengencangkan sabuk pengamannya😼

Tak kasih fotonya Babang Kenzo dulu
~~~

Gak ada yang nyuruh lo diem aja di saat lo udah diperlakukan seperti ini~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak ada yang nyuruh lo diem aja di saat lo udah diperlakukan seperti ini
~~~

"UCHA!"

Bugh!

Sebuah pukulan keras mendarat di pelipis Alva dan membuat Alva terpental. Charisa berlari ke arah Kenzo dan bersembunyi di belakangnya, ia sudah sangat ketakutan sedari tadi tetapi tidak berani melawan. Begitu pun dengan Kenzo, ia menyuruh Charisa tetap di belakangnya dengan menutupi tubuh Charisa dengan badannya.

"Lo siapa!? Mau apa lo ke sini!?" protes Alva dengan sedikit meraung, tangannya tergerak mengusap ujung bibirnya yang robek dan mengeluarkan darah.

"Lah, kan gue yang harusnya nanya gitu. Lo siapa? Mau apa nyentuh-nyentuh anak orang?" balas Kenzo dengan nada yang mencibir sambil mengangkat satu alisnya.

Alva terlihat berusaha bangkit dan melangkah dengan gontai, hal itu membuat Kenzo menyuruh Charisa untuk mundur dan menjauhkan tubuhnya dari sana. "Gue? Gue cowoknya!" tegas Alva dengan sombong dan menunjuk dirinya sendiri.

"Sejak kapan gue punya pacar?" timpal Charisa dengan nada yang menantang dan juga seakan menyindir Alva. Kenzo menoleh ke arah Charisa dengan kening yang mengernyit.

"Sejak kapan ada yang mau sama lo, Cha?"

Buk!

Bukannya bilang terimakasih karena sudah ditolong oleh Kenzo, Charisa menimpuk kepala Kenzo karena kalimat yang ke luar dari mulutnya. Namun karena terlalu sibuk bertengkar, mereka sampai melupakan lawan aslinya. Alva tiba-tiba mendekat dan hendak menarik tangan Charisa, tetapi nyatanya Alva kalah cepat.

"HEH! MAU APA LO!?" Kenzo menarik kembali tangan Charisa hingga berada di dekatnya, kemudian ia menendang perut Alva supaya menjauh dari mereka berdua.

"Ih gak seru, demennya lecehin anak orang," cibir Kenzo dengan nada ala-ala perempuan yang sedang berghibah.

Alva mengerang saat kaki Kenzo menendang perutnya dengan sangat kencang, ia terduduk lemah dan menatap dua orang di depannya dengan tatapan tajam.

"Udah mendingan lo pergi aja dari sini!" suruh Kenzo dengan sangat tegas, emosinya benar-benar memuncak, rasanya ia ingin menyunggingkan bibirnya saat melihat wajah Alva yang menjengkelkan itu.

"Tapi ini apartemen dia," koreksi Charisa menepuk-nepuk pundak Kenzo dan berbisik di telinganya.

"Maksud gue, kita yang pergi dari sini!" ralat Kenzo mengambil tas sekolah Charisa lalu mengamit tangan gadis itu dan menariknya menuju ke luar. Tetapi sebelum menutup pintu itu, Kenzo menodongkan kepalanya ke dalam ruangan dan melambaikan tangannya pada Alva.

Friend or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang