1

6.4K 243 0
                                    

Hari sudah sangat gelap . Mungkin sudah pukul 8 malam . Dikediaman utama keluarga Amora kini sedang terlihat ramai dengan banyaknya orang yang berkeliaran .

Sepertinya sedang ada acara . Reina tampak sedang menyiapkan hidangan dibantu oleh seorang lelaki yang dikenal sebagai Kakak dari gadis itu .

" Bang disini aja " ucap Reina lalu kemudian menurunkan kue berlapis 3 diatas sebuah meja bundar yang sudah dilapisi dengan taplak meja .

" Pelan pelan dek nanti rusak kuenya " ucap Reihan .

Arandra Reihan Amora . Anak pertama dari pasangan Andra Amora dan Arana Amora . Siapa sih yang tak kenal dengan lelaki tampan keturunan Amora ini . Reihan banyak dikenal orang karena prestasinya dibidang seni juga fotografer yang menjulang tinggi . Lelaki yang kini masih menjalankan perguruan tinggi semester 2 ini sudah mulai mendapatkan penghargaan penghargaan semacam itu pada saat SMP .

" Abang ,,, adek . Udah naronya ??? " Teriak Ara dari arah dapur .

" Udah ma " jawab Reina .

" Sini nak "

Reina menatap abangnya sebentar lalu berucap " Bang samperin sana , gue mau ke belakang ke tempatnya Gavin siapa tau belum beres mau gue beresin " alasan Reina . Padahal sebenarnya Reina hanya akan ke taman belakang untuk sekedar duduk diam bersama sepupu laki lakinya itu dan menikmati alunan alunan lagu yang akan ia hubungkan dengan pengeras suara disana .

" Iya iya gue percaya " sahut Reihan yang sepertinya sudah mengetahui apa yang adik perempuannya itu pikirkan .

" Hehehe " kekeh Reina . Reihan berjalan mendekat pada sang mama ke dapur dan Reina berjalan ke arah taman belakang rumah ini .

Hari ini adalah hari jadi pernikahan kakek dan nenek dari Reina . Itu mengapa sekarang di rumah utama Amora ada banyak orang . Seperti pembantu , kedua anak perempuan nenek dan cucu cucunya pun ada disini .

Reina duduk tepat di samping Gavin yang nampak sibuk dengan gamenya dan telinga yang disumbat dengan headphone . Reina mengintip sekilas lalu kemudian menghubungkan ponselnya pada pengeras suara disitu .

Alunan nada nada indah yang keluar dari speker itu semakin mewarnai kegaduhan yang masih terjadi . Reina tampak menikmati setiap lagu demi lagu yang berputar .

" Reina " panggil Gavin .

" Apa " tanya Reina yang sedang berdiri sambil memegang sebuah sapu yang ia gunakan sebagai mik untuk bernyanyi .

" Tuh dipanggil tante Ara "

" Lo aja deh . Nanggung lagi enak ini lagunya "

" Ogah ah , gue lagi ngegame "

Dengan terpaksa Reina menyudahkan aksi menyanyinya . Dia berjalan menghampiri Ara yang ternyata sudah menunggunya .

" Ada apa ma ? "

" Ambilin kado mama sama papa dong di toko biasa "

" Males ah gak ada motor " alibi Reina .

" Minta anter Gavin aja Rei " sahut Anisa yang merupakan adik dari Ara .

Reina mendengus pasrah " GAVIN !!! " teriak Reina membuat sebuah pukulan mendarat dengan mulut dipantatnya . Pelakunya siapa lagi jika bukan Ara .

" Mama apa apaan sih . Sakit tau " ucap Reina dengan tangan yang sibuk mengusap usap pantatnya yang sepertinya memerah .

Tak lama Gavin datang dengan tangan yang terus menggenggam ponsel juga mata yang tertuju masih pada ponsel .

Pletak !

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang