Ekstra part 2

3.9K 115 1
                                    

Doa itu romantis ya , walau diwarnai dengan tangis namun akan berakhir dengan manis

-ramdomquotes:)-



Matahari sudah menerangi bumi dengan sinarnya . Biasanya jika di pagi hari seperti ini para ibu rumah tangga akan sibuk menyiapkan sarapan untuk para anggota kelurganya .

Begitu pula dengan Reina . Sudah menjadi rutinitasnya jika di pagi hari ia akan disibukan dengan berbagai macam kegiatan .

" Yangg ... " Rengekan manja dapat terdengar dengan jelas di indra pendengaran Reina . Sebuah tangan kekar juga sudah melingkar dengan manis di atas perut ratanya . Tak usah ditebak , kalian juga pasti tahu siapa dia .

" Hm " balas Reina cuek dengan terus menyiapkan sarapannya .

" Hari ini masuk gak ? "

" Masuk "

Jangan lupakan satu hal . Selain menjadi ibu rumah tangga Reina juga masih menjadi seorang dokter di salah satu klinik ternama . Namun karena sekarang statusnya bukan hanya sebagai ibu rumah tangga saja Reina jadi hanya akan masuk 2 kali dalam seminggu .

Jika sedang bekerja nanti Ara atau Hana lah yang akan datang kerumah bergantian untuk menjaga sang cucu .

" Oh iya yang . Kayaknya hari ini mama aku deh yang kesini " ucap Aren seraya melepaskan pelukannya .

" Emang mama kamu , kenapa ? " Reina meletakan sarapannya di atas meja . " Udah cepetan sarapan nanti telat ke kantornya " .

Reina sedikit mengambilkan nasi serta lauk pauk yang telah ia masak . Ia menyerahkannya pada sang suami yang sedari tadi terus menerus menatapnya dengan intens .

" Kenapa ? Makan jangan liatin aku mulu " tanya Reina risih . Aren hanya terkekeh . Istrinya ini masih saja malu jika ia tatap dengan terus menerus . Kemudian dengan perlahan Aren mulai menyantap sarapannya .

Setelahnya Aren berjalan ke depan dengan kemeja putih yang ia keluarkan dan di pasukan dengan jas hitam yang dibiarkan tanpa di kancing . Aren juga tak memakai dasi . Penampilannya dapat terbilang urakan . Maklumlah sejak SMA memang begitu style alanya . Jadi ketika ia masuk kerja setelahnya pun tak jauh beda .

Tapi ada sedikit perbedaan . Bedanya jika masa SMA ia akan mendapat teguran . Namun saat dikantor siapa yang akan berani menegurnya ?

" Aku berangkat ya "

Cup !

Aren mencium lembut kening mulus Reina dan kemudian berjalan santai ke arah mobil .

" Ren " sontak Aren langsung membalikan tubuhnya dengan alis terangkat

Reina berlari kecil mendekati Aren yang diam di tempatnya . Kemudian ia mengambil tangan kanan Aren dan menyaliminya dengan sayang juga sopan .

" Lupa " ucapnya dengan cengiran lebar .

" Hm . Yaudah aku masuk ya . Assalamualaikum "

Mobil pajero yang Aren tumpangi keluar dari pekarangan rumah keduanya . Reina kembali masuk ke dalam dan kembali memulai aktivitas membereskan rumahnya . Sama seperti prinsip sang mama dahulu Reina memutuskan untuk mengurus segala macam kebutuhan rumahnya sendiri begitu juga dengan sang anak . Reina tak menyewa baby sister.

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang