28

1.8K 81 0
                                    

Ternyata menjauhimu tak semudah
yang ku bayangkan

-ArandaReinaAmora -


Ting ! Ting !

Aren👿
Gw d dpn , jalan yuk

Gk bisa
Gw gk ada d rmh

Tpi nykap lo bilang lo
Ada di kmr .

Hah ?

Cptn k bwah gw tunggu

Y

Reina melangkahkan kakinya perlahan . Bukan bukan menuruni tangga tapi menuju ke pintu balkon . Reina hanya akan memastikan apakah benar ada Aren di bawah ? Ternyata memang benar . Motor sport ninja milik Aren ternyata sudah terparkir rapih di halaman rumahnya . Mungkin pemiliknya sudah masuk ke dalam .

" Reina ada Aren nih !! " Teriak Ara dari arah lantai bawah .

Dengan piyama drees selutut bermotifkan prisma Reina berjalan malas menuruni tangga .

" Dimana ? " Tanya Reina pada Ara yang sedang sibuk membuat minuman .

" Ruang tamu "

Reina menyeret paksa kakinya agar dapat melangkah menuju ke ruang tamu . Ternyata bukan hanya ada Aren saja . Andra sang papa juga ada dan tengah sibuk berbincang bincang dengan Aren.

" Nah ini dia anaknya datang "

" Ngapain lo kesini ? "

" Loh kok gitu Rei ngomongnya . Duduk dulu , ambilin minuman dulu "

" Udah sama mama "

" Kamu kok gak pernah ajak Aren kesini , papa kan pengen kenal sama calon mantu " goda Andra yang membuat Reina memutar bola matanya malas .

" Aren itu Rain pah . Dia temen lamanya Reina jadi gak usah kenal juga udah kenal " sambar Ara yang datang dari ambang pintu membawa empat gelas jus jeruk .

Deg !

Seperti tersambar petir disiang bolong . Jadi ini dibalik kenapa sikap Reina yang mendadak murung . Reina ternyata sudah tahu jika Aren adalah sahabat kecilnya .

" Iya kan Ren ? " Tanya Ara . Aren hanya membalasnya dengan anggukan kecil juga senyuman yang kikuk .

" Oh iya kesini pasti mau ngajakin Reina jalan , yaudah kalau mau jalan sekarang aja takut pulangnya kemalaman " usul Andra . Andra ini memang ciri ciri calon papa mertua yang the best .

" Saya ijin bawa Reina ya om , tan . Assalamualaikum " pamit Aren lalu mencium punggung tangan Andra dan Ara sopan kemudian berlalu pergi diikuti Reina dibelakangnya .

Awalnya Reina ingin menolak . Tapi hatinya berkata ikuti saja dulu . Ternyata rasanya begini ya menghindari orang yang sebenarnya tidak ingin dihindari .

" Rei , jangan bengong . Pakek dulu helm nya " Reina tak menjawab , ia hanya mengambil helm tersebut dan mulai memakainya tanpa banyak bicara .

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang