6

3.3K 154 0
                                    

Kediaman utama keluarga besar Amora kini dipenuhi dengan canda tawa keempat remaja yang sepertinya ada beberapa yang lebih bisa disebut dewasa .

Reihan , Acel , Reina dan Gavin sedang duduk bersama di ruang keluarga dengan kedua remaja lelaki bermain ps dan kedua perempuan memakai masker organik juga mentimun di kedua matanya .

" Bang , jangan curang dong " seru Gavin dengan pandangan yang terus fokus pada game di layar televisi 60 inc ini .

" Yeahh gak curang gak menang " sahut Reihan yang sama sama fokus pada apa yang sedang dimainkannya .

Beginilah jika para lelaki sudah ada di dunianya . Mereka hanya akan fokus pada satu dunianya . Yaitu game .

" Reina udah 15 menit belum sih ? " Tanya Acel yang sepertinya sudah tak nyaman dengan apa yang menempel di area wajah juga matanya .

Reina mengangkat sedikit mentimunnya . Lalu melihat sekilas ke arah jam dingding yang melekat apik di dinding rumah kokoh ini .

" Udah kak . Yuk bilas " ucapnya dan melenggang pergi dengan santai ke arah kamar mandi .

Tak berapa lama Acel keluar terlebih dahulu . Baru setelahnya Reina muncul dari belakangnya dengan membawa 2 bungkus camilan keripik singkong .

Kedua remaja perempuan itu duduk manis dengan pandangan yang lurus melihat permainan para lelaki. Sedangkan tangan remaja ini sibuk memasukan camilan kedalam mulut mereka masing masing .

Gavin sepertinya mulai pasrah dengan permainannya kali ini . Gavin memutar kepalanya kearah Reina dan Acel berada . Dia mendekat dan kemudian mengambil secara paksa bungkus camilan keripik singkong.

" Enak " komentarnya .

" Ya iya lah enak . Gratis !! " Sindir Reina .

Gavin melirik sekilas lalu kemudian terkekeh kecil . " Beli makan sono Rei . Gue laper " katanya .

" Ogah ! "

" Ayo lahh " rayu Gavin .

" Iya Rei . Beli sana " tambah Reihan .

" Gak !! "

" Kenapa gak pergi bareng aja ? Biar makannya disana . Sekalian kak Acel traktir " tambah Reina . Acel yang berada disampingnya refleks menepuk jidat Reina keras .

" Dihh kok gue ? " Sewot Acel .

" Iyalah . Kan kakak udah lama gak ke bandung sekali kali traktir gak akan ngebuat kakak jadi miskin kali "

" Nah setuju gue sama lo Rei " timpal Reihan yang sudah mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Acel .

" Fiks ini mah gue juga setuju " tambah Gavin membuat Acel kembali semakin terpojok .

" Uang gu ----- "

" Tidak menerima penolakan " sergah ketiganya kompak .

" Huhf " hembusan nafas pasrah lolos begitu saja dari mulut mungil Acel . Dirinya pasrah saja lah . Percuma mengelak pada akhirnyapun pasti akan tetap dia yang harus mengalah .

" Yaudah yuk " pasrah Acel .

Setelah mengatakan hal tersebut . Tiga remaja lainnya langsung bergegas menuju kamar mereka masing masing untuk bersiap siap .

Oh ya ! Karena ini kediaman utama Amora jadi semua sudah memiliki kamarnya masing masing . Mulai dari para anak anaknya , cucu cucunya bahkan sampai pembantu pembantunya pun diberi fasilitas kamar satu per satu .

Tak butuh waktu lama bagi keempatnya bersiap . Semua sudah berada di garasi sekarang dengan style nya yang berbeda beda .

Reina sepertinya memilih pakaian santai . Ia hanya mengenakan tanktop hitam yang dibalut dengan piyama putih motif motif .

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang