12

2.5K 116 1
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak 15 menit yang lalu . Berbeda dengan kebanyakan murid yang sibuk berlari menuju ke gerbang utama Reina justru sibuk berlari menuju toilet .

Perutnya sakit seperti diperas . Sepertinya hari ini Reina datang bulan . Untung saja tadi ia sempat membawa pembalut dari rumah .

Saat akan keluar toilet tiba tiba Maya dkk menghadangnya . Mereka bertiga terutama Maya tersenyum sinis yang sepertinya ditunjukan untuk Reina . Reina yang melihat senyum sinis itu hanya membalasnya dengan kekehan singkat namun mengejek .

" Kenapa ? " Tanya Reina santai . Dari gerak geriknya Reina tahu jika ketiga gadis ini akan melakukan sesuatu padanya .

Tapi apa penyebabnya ? Perasaan selama ini ia tak pernah mengusik ketenangan mereka .

" Hah ? Kenapa ? So cakep lo ! " Sinis Maya . Kini Maya berjalan mendekat . Tangannya dia gunakan untuk mendorong bahu Reina namun tak ada pergerakan sama sekali .

" Masalah lo apa sama gue ? " Tanya Reina to the poin .

" Gak ada "

" Yaudah minggir !! "

" Eits , bentar dong cantik ! Urusan kita belum kelar " hadang Ain menghalangi jalan Reina .

" Mau kalian itu apa ? Katanya gk ada masalah !! " Ketus Reina mulai tersulut emosi . Tapi cepat cepat Reina menurunkan emosinya .

Srettt !

Dengan sekali hentakan Maya yang berada di belakangnya menarik kasar rambut Reina . Reina yang mendapat perlakuan itu mengaduh kesakitan .

Brak !

Dan dengan cekatan Reina berhasil membuat Maya tersungkur ketembok . Karena kelalaian Maya Reina tadi bisa sedikit melihat celah untuk menendang perut rata milik Maya .

" Awss " ringisan manis terdengan di indra pendengaran Reina .

Dengan senyum smirk yang kini menghiasi wajahnya Reina berjalan mendekat .

Tangan kanannya memegang kasar kerah baju Maya sedangkan tangan kiri nya memegang tas yang ia sampirkan di bahu .

" Ck ! Lemah !! " Cibir Reina .

Maya ingin berontak namun pergerakannya dengan mudah Reina baca . Alhasil Maya terkunci dan tak bisa bergerak .

" Kalau cari lawan yang setimpal ! Nyali masih secuil jangan jadi sok jagoan "

Setelahnya Reina melepaskan kerah baju Maya dengan kasar . Lalu melangkah menjauh . Ain dan Hilmi hanya mampu diam tak berkutik melihat kemampuan Reina yang melawan Maya habis habisan .

Itulah sebabnya jangan berani mengusik ketenangan seorang Reina Amora . Apalagi dia sedang haid pertama . Jika diibaratkan Maya justru menjerumuskan dirinya sendiri untuk menjadi santapan empuk singa betina yang sedang lapar .

Reina berjalan santai ke arah lapangan . Ekspresinya kini sudah terlihat lebih tenang . Mata coklatnya pun tidak terlihat ada api amarah .

" Dari mana aja lo ?! " Ketus Maria .

" Gue capek tau nunggu lo !! " Tambah Maria .

" Lah gue gak nyuruh nunggu . Gue bilang duluan kan "

" Ya tap -- "

" Mau ribut apa jalan nih ? " Tanya Intan melerai .

" Jalan " ucap Reina dan Maria kompak .

Hari ini keempat gadis ini akan berkumpul bersama di apartemen milik Reina yng sudah lama tak Reina tempati .

Setahun lalu saat usianya tepat 16 tahun kedua orang tuanya memberikan Reina sebuah apartemen mewah . Tujuannya agar jika suatu saat nanti Reina ada keperluan mendesak dan tak bisa ke rumah dia bisa tinggal di apartemen .

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang