39

1.5K 81 1
                                    

Berharap pada manusia adalah seni sederhana untuk membuat hidup menderita

-ArandaReinaAmora-

" Reina jelasin semuanya " pinta Suci keukeuh .

Kini Reina sedang bersiap untuk pergi ke acara amal yang dibuat anak anak Kansas . Tapi , dering handphone yang menampilkan panggilan vidio call dari ketiga sahabatnya menganggu aktivitas bersiap Reina .

" Dengerin baik baik ya , gak ada pengulangan . Jadi gini , ternyata Aren itu sahabat kecil gue . Awal gue tau itu semua waktu gue murung seharian di sekolah , belajar gak fokus makan juga gak selera . Nah besoknya Aren jelasin tuh ke gue kronologi ceritanya dan udah deh kita baikan "

" Terus soal pacar ? " Tanya Intan .

" Kalau itu gue gak tau . Gue cuma asal nebak doang " ungkap Reina bohong . Dia tak ingin bercerita , ia takut jika nanti akan salah penyampaian nya lebih baik Reina diam sampai masalahnya selesai .

" Terus hubungan lo sama Aren kenapa ? Kayaknya gue liat liat kalian berantem ya ? " Sekarang giliran Suci lah yang bertanya . Maria diam , dia sedang sibuk memoles make up , itu lah yang Reina liat di layar handphone nya .

" Biasalah masalah kecil " ucap Reina dengan nada yang acuh . Ia tak ingin sahabatnya curiga . Tapi Reina yakin jika mereka tak akan tinggal diam dengan apa yang Reina alami . Reina yakin jika mereka pasti akan mengulik setiap akar permasalahannya . Karena itu sudah menjadi kesepakatan mereka . Tidak hanya pada Reina , semua sahabat Reina pun sama .

Karena sudah mendapatkan jawaban yang ingin mereka dengar , Suci , Intan dan Maria pun memutuskan panggilan Vidio tersebut . Ya meskipun tidak semua jawaban mereka dengar .

Reina berjalan menuju lemarinya . Mengambil satu celana jeans biru langit pendek dengan t-shirt putih yang dibalut jaket jeans warna senada . Reina sedikit menggulung lengan jaketnya . Ia menguncir rambut pirangnya dengan menyisakan sehelai rambut yang dibiarkan jatuh begitu saja . Reina juga memakai kacamata photocromik hitam yang semakin membuat menampilannya menawan . Tak lupa , Reina juga memakai sepatu converse hitam yang tidak ditali dengan penuh .

Menyambar sling bag mini yang berisi handphone juga uang jajannya Reina berjalan menuruni anak tangga dirumahnya .

Reina langsung saja berjalan menuju garasi , ia tak perlu berpamitan pada Ara ataupun Andra karena semalam ia sudah ijin dan berpamitan .

Motor ninja dengan cat rose gold itu melaju dengan kencang membelah jalanan kota . Reina akan menuju ke markas anak anak Kansas .

Tak butuh waktu lama untuk Reina sampai di markas kansas . Kini motornya sudah terparkir rapih di dekat jejeran jejeran motor ninja lainnya . Reina tahu jika itu milik Aren dkk .

Dengan langkah tegapnya Reina berjalan masuk ke dalam area markas . Semua pandangan mata kagum menjadi sambutan untuknya . Reina sedikit mengedarkan pandangannya . Ternyata teman temannya sudah berada di sana .

Deg !

Bagai tersambar petir di siang bolong . Reina menatap tak percaya ke arah seorang gadis yang seumuran dengannya sedang duduk tepat di samping kursi Aren . Dia sepertinya gadis didalam foto itu . Reina tersenyum samar dan memilih bergabung bersama dengan Suci , Intan , Athea , Pandu , Gibran dan Kinzi .

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang