49

1.7K 89 0
                                    

Waktu kecil kaki kepentok meja yang dibilang nakal mejanya . Udah gede , hati kepentok orang yang gak bisa balas rasa , yang dibilang jahat orangnya . Kebiasaan emang

-PanduAngkasaWijaya-

Sudah 3 hari lamanya Aren mendekap didalam bilik kamar rumah sakit . Dan selama 3 hari ini pula Aren masih tetap dalam keadaan koma . Dan itu artinya juga tinggal beberapa hari lagi Aren dan Reina dkk akan melakukan wisuda .

Sepertinya wisuda kali ini akan sedikit tidak berkesan bagi Reina . Reina justru merasa sedikit kecewa . Niat hati ingin wisuda dan lulus bersama dengan Aren tapi takdir justru membuatnya menjadi sirna . Tapi tak apa lah , wisuda tanpa Aren tidak lebih baik dari kesembuhan dan kepulihan fisik Aren .

Hari ini hari minggu dan dari kemarin Reina masih tetap berada di dalam ruangan Aren menunggu lelaki itu sadar dan membuka matanya .

" Ren gak cape tidur mulu ? " Lirih Reina . Dia menggenggam erat tangan kanan Aren . " Gak kangen gue ? " Tanya Reina . Reina terus saja mengajak Aren berbicara walaupun dia sendiri tahu Aren tak akan menjawabnya .

" Bentar lagi kita lulus , kita juga bentar lagi bakal wisuda . Lo gak mau bangun ? Lo gak mau liat gue pake toga ya ? "

" Ren lo harus tau , gue itu suka loh sama lo . Mungkin bagi lo aneh ya ? Gue juga gak tau , kok gue bisa ya suka sama lo "

" Intinya gue suka sama lo "

" Gue sayang sama lo "

" Dan gue cinta sama lo "

Reina tersenyum diakhir kalimatnya . Ia sedikit memajukan tubuhnya hingga akhirnya bibir tipis miliknya mendarat dengan sempurna di kening mulus milik Aren yang tertutupi oleh perban .

Cup !

Cukup lama Reina mencium kening Aren . Kemudian dia sedikit memundurkan wajahnya . Tangannya terulur untuk mengusap lembut pipi tirus Aren . Kemudian setelahnya Reina kembali duduk di kursi sebelah brankar .

Ceklek !

" Hallo kak Reina " sapa Ira yang memasuki ruangan diikuti Hana dan Dion di belakangnya .

" Hallo juga cantik " sapa balik Reina dengan senyuman tipisnya . Reina kemudian bangkit dan menyalimi tangan Hana serta Dion dengan sopan .

" Kamu belum pulang ? Dari kemarin loh disini " ucap Hana khawatir . Hana tahu Reina juga khawatir dengan keadaan Aren tapi menurut Hana Reina juga perlu menghawatirkan kondisinya sendiri .

" Iya Rei , Om ngerti kamu khawatir sama Aren . Tapi kamu juga harus khawatirin diri sendiri dong . Kan gak lucu kalau nanti Aren yang sembuh kamu yang sakit " ucap Dion dengan menyelipkan sedikit candaannya .

" Iya om , tan , Reina juga mau ijin pulang . Kebetulan hari ini anak anak ngajak ke butik buat ngambil baju "

" Kakak mau ke butik ? Ira ikut boleh ?? " Ucap Ira dengan nada manjanya seraya mengayunkan lengan Reina yang sedari tadi dipengangnya .

" Boleh , tapi ijin dulu sama mama sama papa "

" Beneran kak , Ira boleh ikut ? " Girang Ira dengan mata yang berbinar . Reina hanya terkekeh gemas kemudian mengacak rambut hitam milik Ira . Kemudian Reina mengangguk pelan .

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang